“Atas permintaan saya, kami menguji kedua konfigurasi. Saya hanya 0,1 detik lebih lambat tanpa sayap, tanpa kami menyesuaikan pengaturan dengan geometri yang diubah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Stoner semakin menegaskan bahwa para pembalap MotoGP sebenarnya bisa menguasai motor mereka tanpa bantuan perangkat aerodinamika. Menurutnya, itu akan membuat mereka mengerti bagaimana sebuah seni dari mengendarai sebuah kuda besi.
“Anda dapat belajar bagaimana menjaga roda depan tetap di tanah bahkan tanpa dukungan aero. Apakah itu pergantian gigi cepat atau rem belakang, itulah seni sepeda motor,” tutup juara MotoGP 2007 dan 2011 itu.
(Rivan Nasri Rachman)