3 pebulu tangkis top Indonesia dengan servis paling mematikan akan diulas Okezone. Hal ini menarik dikulik karena kehebatan mereka dalam servis membuat lawan kesulitan meladeni permainannya sehingga kemenangan bisa diraih.
Lalu, siapa saja pebulu tangkis itu? Berikut 3 pebulu tangkis top Indonesia dengan servis paling mematikan.
3. Hendra Setiawan
Salah satu pebulu tangkis top Indonesia dengan servis paling mematikan adalah Hendra Setiawan. Dia juga menjadi pebulu tangkis kebanggaan Indonesia di sektor ganda putra.
Beragam prestasi manis telah berhasil diukir Hendra Setiawan. Dia bahkan terus mengukir pencapaian manis hingga saat ini, di usia yang sudah tak muda lagi, yakni 38 tahun, bersama Mohammad Ahsan.
Hendra Setiawan pun punya servis mematikan. Lewat servisnya, Hendra kerap membuat lawan mati kutu. Kepiawaian Hendra dalam melakukan pukulan servis, utamanya terlihat kala dia melakukan servis tipis sehingga lawan gagal mengembalikan shuttlecock karena menyangkut di net.
2. Susy Susanti
Kemudian, ada nama Susy Susanti. Tunggal putri kebanggaan Indonesia ini juga punya servis mematikan sehingga sukses membawa Susy meraih banyak sekali gelar juara.
Lewat servisnya, Susy Susanti kerap menyulitkan lawan karena shuttlecock melambung tinggi dan akurat. Lantaran berhasil membuat lawannya kerepotan, Susy Susanti pun bisa merebut kemenangan demi kemenangan dan merebut sejumlah gelar juara bergengsi, di antaranya ada medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
1. Kevin Sanjaya Sukamuljo
Terakhir, pebulu tangkis top Indonesia dengan servis paling mematikan adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo. Kepiawaian Kevin mengayunkan raket telah mengatarkan Kevin mengukir prestasi luar biasa di dunia bulu tangkis.
Bahkan, duet Kevin bersama Marcus Fernaldi Gideon telah mengukir sejarah. Sebab, Marcus/Kevin tercatat menjadi ganda putra terlama yang menempati ranking 1 dunia, yakni selama 214 pekan!
Pencapaian manis ini tak terlepas dari kualitas ciamik Kevin dalam hal servis, terutama flick service. Soal servisnya yang mematikan ini, Kevin sendiri pernah memberi komentar.
“(Pukulan) servis saya tidak pernah diapa-apain. Saya hanya melakukan servis seperti biasa. Kalau disebut sulit untuk dikembalikan, saya juga tidak tahu kenapa,” ujar Kevin pada 2017, mengutip dari laman resmi PBSI.
(Djanti Virantika)