“Berani mengambil resiko itu memang bisa membuat kesalahan. Tapi mereka (pabrikan Eropa) berani menghadapinya. Sedangkan tradisi pabrikan Jepang mungkin lebih konservatif,” ungkapnya.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu hal yang membuat Honda mengalami kemunduran seperti saat ini. Pasalnya, para insinyur mereka harus terjebak di Eropa sehingga tidak dapat melakukan pengembangan detail di Jepang.
“Para insinyur kami harus tinggal di Eropa dan tidak dapat mengembangkan motor seperti dulu, di masa lalu,” pungkas Puig.
(Reinaldy Darius)