SEBANYAK 4 pebulu tangkis tunggal putri Indonesia yang sempat sukses usai era Susi Susanti menarik untuk dibahas. Hal ini membuktikan bahw aIndonesia tak pernah kekurangan atlet bulu tangkis berbakat.
Sosok Susi Susanti menjadi wajah betapa hebatnya tunggal putri Indonesia. Meski hingga saat ini belum ada yang bisa menyamai prestasinya, ada beberapa atlet bulu tangkis tunggal putri yang pernah berjaya setelah era Susi Susanti.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 4 pebulu tangkis tunggal putri Indonesia yang sempat sukses usai era Susi Susanti.
4. Fitriani
Nama Fitriani pernah menjadi perbincangan para Badminon Lovers karena kepiawaiannya dalam bermain bulu tangkis. Ia bahkan berhasil mengalahkan beberapa lawan terkuatnya dan merenggut sejumlah gelar.
Salah satu prestasi yang diukir Fitriani adalah merebut gelar juara Thailand Masters 2019. Dia juga dua kali runner-up World Junior Championship 2013 dan 2014.
3. Gregoria Mariska Tunjung
Selanjutnnya, ada sosok Gregoria Mariska Tunjung yang kini menempati posisi ke-12 di ranking BWF tunggal putri. Atlet berusia 24 tahun itu telah menyabet berbagai gelar juara, seperti Juara Dunia Junior 2017, Finnish Open 2018, dan terakhir Madrid Spain Masters 2023.
Tak hanya itu, Gregoria Mariska Tunjung juga menjadi wakil Indonesia di sektor tunggal putri All England 2023 dan Swiss Open 2023. Kini, Gregoria masih terus berjuang untuk meraih prestasi gemilang.
2. Maria Kristin Yulianti
Maria Kristin Yulianti pernah menjadi harapan Indonesia untuk kembali membawa nomor tunggal putri berjaya di mata dunia. Ia telah melahirkan sejumlah gelar bergengsi, seperti medali emas SEA Games 2007 dan medali perunggu Olimpiade 2008.
Sayangnya, pada 2012, Maria memutuskan untuk pensiun dini. Penyebab keputusan pensiun itu diambil karena Maria mengalami cedera lutut kanan.
1. Mia Audina
Setelah Susi Suanti pensiun, nama Mia Audina sempat digadang-gadang akan menjadi penerusnya. Mia sendiri diketahui pernah menyabet sejumlah gelar bergengsi, seperti medali perak Olimpiade Atlanta 1996, juara Indonesia Open 1998, Japan Open 1997, Singapore Open 1997, dan juara Piala Uber 1994 serta 1996.
Namun, pada 2000-an, Mia Audina memilih untuk berganti kewarganegaraan Belanda. Alhasil, keputusannya otomatis memutus harapan Indonesia.
Demikian 4 Pebulu Tangkis Tunggal Putri Indonesia yang Sempat Sukses Usai Era Susi Susanti.
(Djanti Virantika)