AUSTIN – Pembalap Tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengeluhkan permukaan trek Circuit of The Americas (COTA) yang buruk usai latihan bebas hari pertama MotoGP Amerika Serikat 2023. Menurut juara MotoGP 2022 itu, aspal trek COTA hancur di tikungan 11 dan di tikungan 12.
Para rider baru saja melaksanakan latihan bebas 1 dan 2 MotoGP Amerika Serikat 2023. Sesi latihan bebas 2 MotoGP Amerika Serikat 2023 digelar di Circuit of The Americas (COTA), Amerika Serikat, pada Sabtu (15/4/2023) dini hari WIB.
Hasilnya, pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, berhasil menjadi pembalap tercepat, sementara Pecco -panggilan Francesco Bagnaia- berada di urutan kedua. Jorge Martin mencatatkan waktu 2 menit 2,178 detik.
Seusai latihan bebas 2, Pecco Bagnaia mengaku baik-baik saja meskipun harus bekerja ekstra keras untuk melewati trek COTA. Tepatnya saat melakukan pengereman dan melewati tikungan. Namun, ia telah mengetahui cara untuk menaklukkan trek tersebut.
"Saya baik-baik saja. Kami menemukan kompromi yang baik untuk trek ini, yang memiliki zona pengereman keras tetapi juga banyak tikungan yang membutuhkan penanganan yang baik," ungkap Pecco Bagnaia, mengutip dari Speed Week, Sabtu (15/4/2023).
"Kami telah menemukan kompromi yang bekerja dengan baik, tetapi kami harus melangkah lebih jauh," tambah Pecco Bagnaia.
Dari segi kecepatan, pembalap bintang Ducati yang baru menggunakan ban lunak pertama di akhir sesi latihan kedua itu sejauh ini tampil paling kuat. Saat mengejar waktu tercepat, ia hanya tertinggal 0,063 detik dari rekan semereknya, Jorge Martin.
"Kami bekerja dengan ban belakang medium, yang cukup bagus. Kemudian ketika saya mendapatkan ban belakang lunak, tingkat cengkeramannya jauh lebih tinggi. Jadi penting bagi hari Sabtu untuk melakukan beberapa lap lagi dengan soft. Untuk saat ini saya cukup senang dengan motor saya," tegas Pecco Bagnaia.
Akan tetapi, Pecco Bagnaia mengaku kurang senang dengan kondisi trek COTA. Menurut sang juara dunia MotoGP 2022 itu, aspal di trek COTA sangat buruk bahkan hancur tepatnya di tikungan 11 dan 12. Selain itu sebelum tikungan 1, ia menilai permukaan trek tergores dan roda depan bisa terkunci.
“Di sini kami memiliki empat jenis aspal berbeda dalam satu lintasan. Anda dapat menanganinya dengan baik di tempat kering, tetapi akan lebih sulit di tempat basah," keluh Francesco Bagnaia.
"Bahkan dalam kondisi kering, saat Anda mengerem sebelum tikungan 1, di mana permukaan trek tergores, Anda bisa merasakan roda depan terkunci. Hal-hal ini diperkuat dalam keadaan basah," tambahnya.
"Kami akan membicarakannya di Komisi Keamanan dan mencoba membuat mereka mengerti. Karena aspal juga hancur di tikungan 11, begitu juga di tikungan 12. Menurut saya, empat permukaan trek yang berbeda pada satu lereng tidak normal," jelas rider asal Italia itu.
Lebih lanjut, Pecco Bagnaia ditanya apakah situasi trek COTA itu lebih buruk dari tahun lalu? Ia mengakuinya dengan tegas bahwa trek COTA saat ini lebih buruk. Meski begitu, ia sudah merasa cepat pada latihan bebas 2 tersebut.
"Ya, dari sudut pandangku (lebih buruk). (Tapi) Kami sangat cepat karena kami sudah mencatat. Seperti yang kita ketahui sekarang, levelnya sangat tinggi," tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)