5 Serangan Sadis Pegulat Jeka Saragih yang Membuatnya Layak ke Turnamen Bergengsi UFC, Nomor 1 Paling Mematikan

5 serangan sadis pegulat Jeka Saragih yang membuatnya layak ke turnamen bergengsi UFC akan dibahas Okezone di artikel ini. Seperti yang diketahui, Jeka Saragih nyaris mendapatkan kontrak untuk bermain di UFC jika mampu memenangkan laga final Road To UFC.

Kendati demikian, saat tampil di laga krusial tersebut, Jeka justru kalah dari lawannya, yakni Anshul Jubli yang berasal dari India. Jeka kalah TKO di ronde kedua.

Hasil itu membuat kesempatan Jeka bermain di UFC pun tertunda. Padahal, dari segi kekuatan dan permainan, Jeka layak tampil di ajang bergengsi seperti UFC. Lantas apa saja serangan sadis yang dimiliki Jeka.

Berikut 5 Serangan Sadis Pegulat Jeka Saragih yang Membuatnya Layak ke Turnamen Bergengsi UFC:

5. Bantingan

Jeka mampu tampil baik ketika bertarung atas dan bawah. Ketika di bertarung secara groud atau di bawah, ia pun memiliki teknik membanting yang cukup sadis.

Seperti saat melawan Victor Johanis, Jeka sempat membuat lawannya tersebut terbanting. Ia pun membantingnya berkali-kali kala itu.

4. Pukulan Bertubi-tubi

Jangan pernah membiarkan Jeka berada di atas lawan. Sebab jika hal tersebut terjadi, Jeka akan melancarkan pukulan bertubi-tubi.

Pukulan Jeka pun amat keras dan akurat. Jeka sering memukul ke arah kepala dan pinggang lawan untuk membuat lawannya menyerah.

3. Sikutan Maut

Selain pukulan, sikut Jeka pun sama berbahayanya. Cukup sering lawan pada akhirnya berdarah karena terkena sikutan maut dari petarung asal Sumatera Utara tersebut.

2. Tinju yang Akurat

Menghadapi Jeka dalam pertarungan atas bisa menjadi sebuah masalah. Sebab tinju Jeka amat keras.

Banyak lawannya langsung goyah ketika mendapatkan tinju keras dari pria kelahiran 1 Januari 1995 tersebut.

1. Tendangan

Jeka memiliki julukan si Tendangan Maut bukan tanpa alasan. Sebab ia memiliki tendangan yang amat mematikan.

Setiap kali tampil, Jeka memperlihatkan tendangan-tendangan berbahaya yang membuat lawannya pun kesakitan hingga terjatuh.

(Rivan Nasri Rachman)