JELANG MotoGP 2023, Francesco Bagnaia mengaku takkan puas jika hanya sekadar juara. Pembalap Ducati Lenovo tersebut mengaku ingin menjadi yang terbaik, bukan sekadar menjadi juara.
Bagnaia tengah mengalami penanjakkan karier yang luar biasa. Diawali dengan karier di Moto3 bersama tim besutan Valentino Rossi, Bagnaia pun perlahan-lahan naik kelas.
Dia pun hanya butuh waktu satu tahun di Moto2 untuk langsung merebut kejuaraan. Bersama tim Kalex, dia juara pada 2018 dan setahun berikutnya promosi ke kelas MotoGP.
Pembalap kelahiran Turin itu pun langsung membela tim besar Ducati di awal debutnya. Sampai dua tahun kemudian, dia menjadi pesaing juara bersama rival barunya dari Yamaha, Fabio Quartararo.
Setahun berselang, yaitu pada MotoGP 2022 lalu, giliran Bagnaia yang menjadi juara dunia. Kini, menjelang MotoGP 2023, sang pembalap berusia 26 tahun pun difavoritkan untuk mempertahankan gelarnya.
Bagnaia beberapa kali merenungkan statusnya saat ini. Bagaimanapun sebutan itu membuatnya semangat dibanding sekadar menjuarai kelas MotoGP.
“Sesekali saya memikirkannya. Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya adalah pembalap tercepat di dunia dengan sepeda motor, dan itu menggerakkan saya lebih dari sekadar menjadi juara MotoGP,” ucap Bagnaia dikutip laman GPOne, Senin (16/1/2023).
Hal itu tak lepas dari keputusan tepatnya menerima pinangan Ducati sejak musim awal. Menurutnya, itu adalah keputusan terbaiknya untuk menempuh karier di masa depannya.
“Ketika saya menandatangani kontrak dengan Ducati, saya tahu bahwa jika kami menyelesaikan semuanya, kami akan dapat mencapai hasil yang luar biasa bersama,” lanjutnya.
(Reinaldy Darius)