"Kedua pembalap Italia itu mengendarai dengan cara kuno, mereka mengerem keras dan memasuki tikungan dengan rem tangan, sementara Fabio mengerem dengan sepeda kanan, melepaskan rem dan kemudian berbelok," ucapnya.
Lebih lanjut, Zeelenberg mengatakan Quartararo bisa mendapatkan kecepatan dengan gaya balapnya. Ia pun menilai masalah bakat menjadi penyebab utama antara Quartararo dengan kedua pembalap asal Italia tersebut.
"Di semua sudut, dan rata-rata satu atau dua kilometer per jam lebih cepat. Saya pikir ini masalah bakat dan juga ukuran: dia tinggi dan menangani motor lebih baik, dia berhasil mempertahankan traksi di roda belakang setiap saat," pungkasnya.
(Andika Pratama)