MOTOGP 2022 telah menyelesaikan paruh pertama musimnya pada balapan terakhir di MotoGP Belanda. Berbagai kejutan pun cukup banyak terjadi dari 11 balapan yang telah bergulir.
MotoGP 2022 tengah memasuki liburan musim panas, yang berarti separuh perjalanan di musim ini telah dilalui. Dari paruh pertama itu, ada beberapa pembalap yang benar-benar terpuruk dan perlu bangkit di paruh kedua jika ingin tetap bersaing. Lantas siapa saja mereka?
Selama di paruh pertama MotoGP 2022, pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, mungkin menjadi sosok yang paling disorot karena di luar dugaan mampu menduduki posisi dua klasemen di belakang Fabio Quartararo dengan torehan 151 poin. Dia juga sukses memberikan podium perdana bagi Aprilia selama berkompetisi di MotoGP dan juga untuk dirinya sendiri.
El Diablo -julukan Quartararo- sendiri akhirnya bisa mengakhiri paruh pertama musim dengan jumlah poin yang sama yang didapatnya tahun lalu, yakni 172 poin. Padahal, pada awal musim ini dia cukup terseok-seok dan kesulitan finis di barisan terdepan.
Rider Ducati Gresini, Enea Bastianini, juga cukup mengejutkan dengan membukukan tiga kemenangan pada paruh pertama musim ini meski menunggangi spek motor Desmosedici tahun lalu. Kemudian, ada pula Francesco Bagnaia yang perlahan-lahan mulai bangkit dari keterpurukan dengan naik ke posisi empat usai memenangkan balapan di Assen.
Namun, di sisi lain ada beberapa pembalap yang bisa dibilang tampil kurang memuaskan pada paruh pertama musim ini. Oleh karena itu, mereka bakal sangat tertekan pada paruh kedua nanti karena wajib bangkit untuk bisa mempertahankan posisi mereka di MotoGP.
Berikut empat pembalap yang wajib bangkit di paruh kedua MotoGP 2022, Mengutip dari Crash:
1. Pol Espargaro
Pol Espargaro bakal mendapat banyak tekanan pada paruh kedua musim MotoGP 2022. Pasalnya, performanya sebagai pembalap Repsol Honda jauh dari kata memuaskan.
Saat ini, Pol baru membukukan 40 poin saja dan duduk di posisi 17 dalam klasemen sementara. Padahal, pada awal musim ini dia cukup menjanjikan dengan berhasil mendapatkan podium ketiga dalam balapan pembuka di Qatar setelah menjalani musim pertama yang buruk dengan tim pabrikan asal Jepang itu tahun lalu.
Namun, setelah itu performanya terus merosot dan bahkan mendapatkan berbagai masalah dalam beberapa balapan terakhirnya. Bahkan, karena cedera yang dialaminya, dia terpaksa absen pada balapan di Assen pada dua pekan lalu.
Kabar sementara menyebutkan bahwa Pol kemungkinan besar tidak akan diperpanjang oleh Honda usai kontraknya habis pada akhir musim ini. Rumor terbaru mengatakan bahwa KTM Tech3 menjadi salah satu tim yang tertarik untuk menggunakan jasanya tahun depan.
Akan tetapi, tentu saja pembalap berusia 30 tahun itu wajib bangkit pada paruh kedua musim ini agar bisa kembali menemukan performa terbaiknya seperti musim 2020 lalu bersama KTM Red Bull. Seperti diketahui, saat itu dia merupakan pembalap yang bisa bersaing di papan atas sehingga akhirnya Honda merekrutnya.