Selain itu, kritik pedas yang diberikan media dan juga publik kepada Bottas karena dianggap tak pantas berduet dengan Hamilton, juga membuatnya frustrasi. Bahkan, dia mengaku sempat kehilangan kepercayaan diri dan tidak bisa menikmati jalannya balapan.
Kendati demikian, setelah itu, Bottas bisa bangkit dari keterpurukannya. Hal itu bisa terjadi karena dia memutuskan untuk menenangkan pikirannya dengan pergi ke suatu tempat di Amerika Selatan dan tidak memikirkan F1 sama sekali.
Sesudah itu, pembalap berusia 32 tahun itu menjadi runner-up pada F1 2019 dengan torehan 326 poin. Meski lagi-lagi kalah dari Hamilton, Bottas menyebut bahwa dirinya sudah lebih kuat secara mental dan mengatakan bahwa musim itu adalah tahun terbaiknya.
“Segera, hasilnya jauh lebih baik daripada 2018, 2019 mungkin adalah musim terbaik saya sejauh ini, terutama melawan Lewis,” jelasnya.
Pada musim 2022, Bottas pun telah pergi dari Mercedes dan meninggalkan Hamilton. Kini, dia membalap untuk Tim Alfa Romeo dan sementara duduk di peringkat delapan klasemen dengan 46 poin.
(Djanti Virantika)