"Di Honda, saya hanya sesekali menjadi penguji, saya tidak punya peran lain dan, sejujurnya, mereka tidak pernah benar-benar memanfaatkan potensi saya,” lanjut Stoner.
“Saya pikir Marquez dan semua orang di sekitarnya merasa terancam oleh saya. Saya tidak tahu mengapa mereka berpikir demikian, tetapi itulah perasaan saya,” terang pembalap Australia itu.
Lebih lanjut, Stoner mengungkapkan perhatian saat itu sudah tertuju untuk Marquez. Itulah salah satu alasan dia memilih untuk mengakhiri karienya di MotoGP
(Andika Pratama)