Nasib sial bermula ketika Federer mengalami cedera lutut di Wimbledon tahun lalu. Kala itu dia dikalahkan oleh Hubert Hurkacz, petenis muda asal Polandia. Melihat kondisi cedera yang selalu kambuh, Federer hampir dipastikan absen panjang.
“Ya, dia masih dalam tahap rehabilitasi. Tidak hanya otot lutut dan kaki yang harus dibangun, seluruh tubuh juga harus diperkuat. Ini adalah program pengkondisian penuh,” ucap Luthi.
Bagi Federer, absennya Wimbledon akan menjadi pukulan telak. Terutama ketika melihat prestasinya yang mentereng di kompetisi tersebut selama dua dekade belakangan ini.
Untuk diketahui, Federer memenangkan gelar Wimbledon ini pada 2003. Ketika itu ia mengalahkan Andy Roddick, setelah mengatasi Pete Sampras dalam perjalanannya ke final. Kariernya terus meroket.
Dalam kurun waktu 2003-2022, Federer sudah mengoleksi delapan gelar Grand Slam Wimbledon ini. Ia tidak terkalahkan sebagai juara lima tahun beruntun. Itu terjadi pada 2003-2007. Menurut jadwal, gelaran Wimbledon 2022 akan berlangsung pada 27 Juni sampai 10 Juli mendatang.
(Hakiki Tertiari )