Induk Organisasi Pencak Silat di Indonesia

Asthesia Dhea Cantika, Jurnalis
Kamis 10 Februari 2022 12:28 WIB
Induk organisasi pencak silat di Indonesia (Foto: Okezone)
Share :

INDUK organisasi pencak silat di Indonesia akan dibahas Okezone dalam artikel ini. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) adalah wadah bagi seluruh organisasi pencak silat di Indonesia.

Perlu dipahami, kata pencak biasa digunakan oleh masyarakat Jawa, Madura, dan Bali. Sementara itu, silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand (bagian Selatan), dan Filipina.

(Pertarungan pencak silat di Asian Games 2018, foto: INASGOC)

Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya pada waktu pembentukan IPSI. Selain ada IPSI, di dunia internasional, pencak silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) di Jakarta pada 1980.

Lantas bagaimana sejarah IPSI dibentuk? Untuk memudahkannya Okezone telah merangkumnya dari berbagai sumber.

Pada masa penjajahan Belanda telah dimulai upaya dalam mempersatukan pencak silat di Indonesia. Tepatnya, pada 1922, didirikan Perhimpoenan Pentjak Silat Indonesia di Sagalaherang, Subang, Jawa Barat, untuk menggabungkan aliran pencak Jawa Barat yang tersebar di seluruh kepulauan Nusantara.

Pada 1943, upaya serupa juga diadakan di Yogyakarta oleh pendekar silat, seperti R. Brotosoetarjo (pendiri perguruan silat Budaya Indonesia Mataram), Mohamad Djoemali (pendekar pencak Setia Hati dari Sekolah Taman Siswa), R.M. Harimoerti (pendiri aliran pencak Tejokusuman), Abdoellah (pendekar Pencak Kesehatan), R. Soekirman (pendekar pencak Rukun Kasarasaning Badan), Alip Poerwowarso (pendekar pencak Setia Hati Organisasi), Soewarno (pendekar pencak Setia Hati Terate), R. Soepono Mangkoepoedjono (pendiri perguruan pencak Persatuan Hati), dan R.M. Soenardi Soerjodiprodjo (pendiri perguruan pencak Tunggal Hati).

Mereka mendirikan organisasi dengan nama Gaboengan Pentjak Mataram (Gapema) yang diketuai oleh K.P.H. Nototaruno, adik Sri Paduka Paku Alam VIII. Organisasi ini menggalang pencak silat yang tumbuh di Kesultanan Yogyakarta.

Pada 1947, tokoh-tokoh silat, yaitu Mohamad Djoemali (pendekar pencak Setia Hati dari Sekolah Taman Siswa), R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo (pendiri perguruan silat Perisai Diri), Ki Netra Widjihartani (pendiri perguruan pencak silat Prisai Sakti Mataram), R. Brotosoetarjo (pendiri perguruan silat Bima), dan Widjaja, mendirikan organiasi silat di Yogyakarta juga. Organisasi ini diberi nama Gabungan Pentjak Seluruh Indonesia (Gapensi).

Pada tahun yang sama, diadakan rapat pembentukan Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia di Solo yang diprakarsai oleh Mr. K.R.M.T. Wongsonegoro. Dari hasil rapat ini, dibentuklah panitia IPSI (Ikatan Pentjak Seluruh Indonesia) pada Mei 1947 yang diketuai oleh Mr. K.R.M.T. Wongsonegoro.

Kemudian, IPSI disahkan pada 18 Mei 1948 bernaung di bawah Kementerian Negara Urusan Pemuda. Tujuan dibentuknya IPSI untuk melestarikan dan mengembangkan pencak silat di Indonesia dan mempersatukan berbagai aliran dari pencak silat di Indonesia.

(Aksi atlet pencak silat di Asian Games 2018, foto: Okezone)

Demikianlah, sejarah IPSI yang bermula dari sekumpulan organisasi. Dengan begitu, Anda diharapkan dapat lebih memahami budaya dan cabang olahraga (cabor) bela diri asli Indonesia.

(Andika Pratama)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya