NORMALNYA, atlet membela tanah kelahiran di ajang internasional. Akan tetapi, ada beberapa atlet yang justru bersinar dengan negara lain.
Hal itu normal dan kerap terjadi di cabang olahraga apa pun, seperti bulu tangkis. Beberapa pebulu tangkis meraih prestasi di turnamen bergengsi dengan membela negara barunya. Berikut lima pemain bulu tangkis yang bersinar usai pindah negara.
5. Tony Gunawan
Tony Gunawan adalah legenda bulu tangkis Indonesia di nomor ganda putra. Bersama Candra Wijaya, dia meraih banyak gelar bergengsi. Prestasi tertinggi mereka adalah meraih medali meas Olimpiade Sydney 2000.
Namun, pada 2002, Tony Gunawan hijrah ke Amerika Serikat untuk menjadi pemain sekaligus pelatih di Orange County Badminton Club. Pada 2004, Tony diminta klubnya untuk membela Amerika Serikat di Kejuaran Dunia Bulu Tangkis 2005 bersama Howard Bach. Secara mengejutkan, Tony mampu menjadi juara usai mengalahkan wakil Indonesia, Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Tony Gunawan tetap beprestasi di dunia tepok bulu, tetapi tujuannya pindah ke Amerika Serikat tidak tercapai. Sekadar informasi, tujuan Tony Gunawan pindah ke Amerika Serikat adalah untuk mengejar gelar sarjana pendidikan teknik komputer di Devry University di Pamona, California.
Sayang, kesibukan sebagai pemain dan pelatih membuatnya tidak bisa membagi waktu. Alhasil, dia dikeluarkan dari universitas pada 2006.
Meski telah lama tinggal di Negeri Paman Sam, Tony Gunawan baru menjadi warga negara Amerika Serikat pada 2011. Pada tahun itu, dia menjuarai Pan America Games bersama Bach dan lolos ke Olimpiade London 2012. Setelah itu, dia pensiun dan fokus menjadi pelatih di Amerika Serikat.
4. Fung Permadi
Fung Permadi adalah salah satu tunggal putra terbaik Indonesia. Lahir di Purwokerto, 30 Desember 1967, Fung Permadi menjelma menjadi pebulu tangkis berkualitas. Beberapa gelar bergengsi pun diberikan Fung Permadi untuk Tanah Air.
Namun, persaingan ketat dengan tunggal putra Indonesia lainnya membuat Fung Permadi jarang mendapatkan kesempatan untuk membela Indonesia di turnamen internasional. Alhasil, pada 1995, dia memilih untuk menjadi warga negara Taiwan agar kariernya tetap bersinar.
Setelah pindah, Fung Permadi mampu meraih beberapa gelar juara, seperti di China Open 1996, World Grand Prix Finals 1996, Hong Kong Open 1996, US Open 1998, Chinese Taipei Open 1999, dan Korea Open 1999.