VASTO – Pembalap asal Italia, Andrea Iannone saat ini sedang menganggur karena dihukum tak boleh balapan karena kasus doping. Dalam masa kelamnya itu, Iannone pun curhat terkait dua penyesalan terbesarnya di MotoGP.
Penyesalannya yang pertama adalah pergi dari Ducati pada 2016 lalu. Dia memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya dan bergabung dengan Suzuki Ecstar karena ditawarkan gaji yang lebih tinggi.
Padahal, Ducati adalah tempat dimana Iannone memulai kariernya di kelas utama. Selama dua tahun sejak 2013 hingga 2015 dia berseragam tim satelit yakni Pramac Ducati sebelum akhirnya dipromosikan ke tim pabrikan untuk menggantikan posisi Carl Crutclow pada tahun 2015.
Baca Juga: Tak Boleh Balapan di MotoGP, Andrea Iannone Pilih Tampil di Acara Dansa
Keputusannya untuk pindah ke Suzuki ternyata disesali Iannone. Sebab, dia merasa menderita sejak bergabung dengan tim pabrikan asal Jepang itu.
Kemudian, penyesalan yang kedua untuk Iannone adalah saat dia terkena kasus doping pada akhir 2019 lalu. Dia terbukti mengonsumsi zat yang membuat adrenalinnya bangkit pada balapan di Sepang pada tahun tersebut.
Alhasil, pria yang kini berusia 32 tahun itu dilarang untuk tampil di ajang balapan motor apapun hingga tahun 2023. Untuk itu, dia sangat menyesal karena tidak bisa berlaga lagi di dunia yang telah membesarkan namanya.