Zakia Khudadadi, Atlet Afghanistan yang Harus Kubur Impian Tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 karena Pergolakan di Negaranya

Antara, Jurnalis
Rabu 18 Agustus 2021 03:29 WIB
Logo Paralimpiade Tokyo 2020. (Foto: Reuters)
Share :

KISAH mengharukan datang dari Zakia Khudadadi, atlet Afghanistan yang lolos ke Paralimpiade Tokyo 2020. Mimpinya untuk menjadi perempuan pertama yang mewakili Afghanistan dalam Paralimpiade harus hancur di tengah kekacauan di negaranya.

Chef de Mission Arian Sadiqi dari Komite Paralimpiade Afghanistan yang berbasis di London mengatakan kepada Reuters bahwa dua atlet negara itu tidak akan bisa mengikuti Paralimpiade yang dimulai 24 Agustus 2021.

"Sayangnya karena pergolakan yang sedang terjadi di Afghanistan, maka tim tidak bisa meninggalkan Kabul tepat waktu," kata dia seperti dikutip Reuters.

Pasukan AS telah mengambil alih kendali lalu lintas udara di bandara Kabul, di mana lima orang tewas pada Senin. Di sana, situasi kacau balau karena terjadi penembakan ke udara dan penyerbuan.

Pemberontak Taliban sudah menguasai kota-kota besar dan kini telah menguasai sebagian besar Afghanistan. Taliban Islamis garis keras ini digulingkan pada 2001, namun memetik keuntungan militer besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir setelah pasukan asing pimpinan Amerika Serikat mundur.

Sadiqi mengaku akan terbang ke Jepang pada Senin, sementara tim yang terdiri dari Khudadadi dan pelari Hossain Rasouli dijadwalkan tiba di Tokyo pada 17 Agustus. Atlet Taekwondo Khudadadi pekan lalu masuk profil atlet laman Paralimpiade (www.paralympic.org) dengan berbicara soal harapannya kepada Paralimpiade ini.

"Saya senang sekali setelah memperoleh kabar saya mendapatkan wild card untuk bertanding dalam Paralimpiade," kata atlet berusia 23 tahun asal Herat itu.

BACA JUGA: Profil Atlet Paralimpiade Tokyo 2020: Komet Akbar Salah Satu Tumpuan Indonesia

"Ini pertama kalinya seorang atlet wanita mewakili Afghanistan dalam Paralimpiade dan saya senang sekali," kata dia saat itu.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak, Paralimpiade Tokyo 2020 Dipastikan Tanpa Penonton

Sadiqi mengatakan para atlet sudah berusaha mengamankan penerbangan, tetapi harga melonjak begitu Taliban menduduki serangkaian kota. Kemudian menjadi mustahil pergi.

"Mereka benar-benar bersemangat sebelum terjadinya situasi itu. Mereka berlatih di mana pun mereka bisa, di taman dan kebun belakang," kata dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya