TOKYO – Tim bulu tangkis Indonesia kini sudah tiba di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020. Setibanya di sana, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan pun langsung disambut oleh Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo, Rosan P Roeslani.
Sebagaimana diketahui, tim bulu tangkis Indonesia baru bertolak ke Tokyo, Jepang, pada Senin (19/7/2021). Sebelum terbang ke Tokyo, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan pebulu tangkis lain kebanggaan Tanah Air menjalani pemusatan latihan lebih dahulu di Prefektur Kumamoto selama 10 hari.
Setibanya di Tokyo, mereka langsung pergi ke desa atlet Olimpiade 2020 Tokyo yang terletak di Harumi, distrik di Pulau Chuo, Tokyo. Total, ada 20 personel dalam tim bulu tangkis Indonesia.
Mereka terdiri dari 11 atlet, dua sparing patner, lima pelatih, satu pelatih teknis, serta satu manajer. Setelah menempuh penerbangan selama 1 jam 50 menit dari Kumamoto, tim bulu tangkis Indonesia kini siap untuk bertempur di Olimpiade Tokyo 2020.
“Alhamdullilah, Tim Bulu Tangkis Indonesia sudah tiba di Desa Atlet dan bergabung bersama kami. Tadi, pelatih sempat katakan training camp di Kumamoto lancar dan mereka berlatih dengan protokol yang sangat ketat,” kata Rosan, dalam rilis resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Senin (19/7/2021).
BACA JUGA: Di Olimpiade Tokyo 2020, 3 Pebulu Tangkis Indonesia Ini Akan Tampil Maksimal
“Pemain bulu tangkis kita juga mendapat pengalaman positif dari TC di Kumamoto,” lanjutnya.
BACA JUGA: Dijamu Hangat Warga Kumamoto Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Anthony Berterima Kasih
Pria yang merupakan calon Duta Besar RI untuk Amerika Serikat ini menjelaskan atlet-atlet Indonesia menempati satu lantai di Kawasan Desa Atlet, tepatnya di lantai 16 Tower 5. Tim Indonesia juga membuka posko di Desa Atlet dengan tim dokter kontingen yang siaga 24 jam.
“Semua atlet dalam kondisi sehat dan kami di sini juga diuji saliva setiap hari sebagai langkah mitigasi yang dilakukan TOCOG,” ujar Rosan.
“Sudah ada beberapa atlet kita juga yang latihan, yakni panahan dan angkat besi. Sisanya masih menunggu jadwal. Meskipun statusnya karantina tiga hari, yang perlu diingat ini sistem bubble sehingga TOCOG (panitia penyelenggara) mengizinkan atlet kita berlatih saat lapangan latihan kosong,” ungkap Rosan.