4 Fakta di Balik Tangisan Chris Paul Usai Bawa Suns Juara Wilayah Barat NBA 2020-2021

Quadiliba Al-Farabi, Jurnalis
Kamis 01 Juli 2021 14:25 WIB
Chris Paul (Foto: Reuters)
Share :

LOS ANGELES – Pebasket Phoenix Suns, Chris Paul, tampil luar biasa saat menghadapi Los Angeles (LA Clippers) di final wilayah barat NBA musim 2020-2021 pada Kamis (1/7/2021). Dalam pertandingan yang digelar di Staples Center tersebut, Suns mengunci kemenangan di gim keenam dengan skor 130-103 atas Clippers.

Dalam game tersebut, Suns sendiri memang tampil sangat dominan sehingga mampu tak terkalahkan dalam empat kuarter yang dimainkan. Tim asuhan Monty Williams tersebut secara berurutan dari kuarter 1 hingga 4 unggul dengan 33-29, 33-28, 31-26, dan 33-20.

Baca Juga: Hasil Final Playoff NBA 2020-2021: Phoenix Suns Kembali Kalahkan LA Clippers

Seusai laga selesai, Suns pun berhak mengangkat trofi juara wilayah Barat di depan warga Los Angeles yang notabene mayoritas pendukung Clippers. Menariknya, dalam sesi konferensi pers Chris Paul berlinang air mata. Lantas apa yang membuatnya demikian?

1. Terpilih Jadi Pemain Terbaik

Ya, pemain yang berposisi sebagai point guard tersebut dapat dikatakan pemain terbaik dalam laga ini. Pasalnya, ia mencetak angka terbanyak dibanding pemain-pemain lain yakni 41 poin.

Tak hanya itu, Paul juga mencatat 8 assist dan 3 rebound. Hal ini membuat para pemain Suns yang lain juga mencetak banyak angka, katakanlah seperti Devin Booker (22 poin), Deandre Ayton (16 poin), dan Jae Crowder (19 poin).

2. Sembuh dari Cedera

Paul baru saja bergabung dengan skuad Suns di final playoff ini pada game ketiga 25 Juni lalu. Hal ini imbas masa pemulihannya dari cedera bahu yang kerap kali kambuh.

Paul mengalami cedera saat Suns menghadapi lawan yang sama, yakni Clippers dalam ronde 1 playoff wilayah barat pada 2 Juni silam. Saat itu, pria yang akrab disapa CP3 ini berbenturan dengan Wesley Matthews yang menyebabkannya jatuh mengerang kesakitan sambil memegang bahunya.

Di laga final ini, sang pelatih Monty Williams pun menganggap sebagai laga emosionalnya. "Dia lelah. Dia masih melakukan permainan semacam itu, mencetak angka, three points dan mengatur segalanya. Dia telah bertahan melalui banyak hal - cedera, patah hati playoff,” kata Williams dikutip dari laman Guardian.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya