BRACKLEY – Pembalap Tim Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton, melontarkan kritik keras kepada pihak-pihak di Formula One (F1) karena dianggap hanya berdiam dalam melihat kasus pembunuhan seorang pria kulit hitam di Amerika Serikat (AS), yakni George Floyd, oleh seorang polisi. Padahal, kasus ini sendiri diketahui tengah ramai mendapat sorotan dari masyarakat dunia.
Kasus kematian George Floyd akibat lehernya ditindih dengan lutut oleh seorang perwira polisi AS memang telah menuai banyak kecaman. Aksi kekerasan terhadap warga kulit hitam ini pun telah memicu gelombang protes besar di berbagai negara bagian AS.
Hamilton sendiri telah turut memberi kecaman atas kasus yang dinilai rasisme tersebut. Tetapi, juara dunia enam kali itu merasa langkahnya dalam mengecam kasus kematian George Floyd tak banyak dilakukan pula oleh pihak-pihak lain di F1.
BACA JUGA: Selama Lockdown, Hamilton Sempat Pertimbangkan Pensiun
“Saya melihat kalian tetap diam, beberapa dari Anda bintang terbesar, namun Anda tetap diam di tengah ketidakadilan. Di industri balap mobil saya yang tentu saja merupakan olahraga yang didominasi kulit putih. Saya satu-satunya orang kulit berwarna di sana, namun saya berdiri sendiri,” tulis Hamilton di akun Instagram pribadinya, Senin (1/6/2020).
Pembalap asal Inggris itu sendiri sejatinya menyadari bahwa bidang olahraga yang ditekuninya memang didominasi oleh orang kulit putih. Tetapi, ia tetap berharap ada lebih banyak orang di F1 yang bisa turut menyuarakan pendapatnya terkait kasus tersebut.
“Saya akan berpikir sekarang Anda akan melihat mengapa ini terjadi dan mengatakan sesuatu tentang itu, tetapi Anda tidak bisa berdiri di samping kami. Ketahuilah saya tahu siapa Anda, dan saya melihat Anda,” tutur Hamilton.
"Saya tidak tahan dengan penjarahan dan pembakaran gedung-gedung itu, tetapi mereka yang memprotes secara damai. Tidak akan ada kedamaian sampai pemimpin kita yang disebut melakukan perubahan. Ini bukan hanya di Amerika, ini adalah Inggris, ini adalah Spanyol, ini adalah Italia, dan semuanya,” tukasnya.
(Ramdani Bur)