LESMO – Manajer Tim Yamaja, Masimmo Meregalli, menolak usulan satu motor untuk satu pembalap oleh beberapa tim pabrikan. Gagasan tersebut dimaksudkan untuk menekan biaya balap melihat pandemic virus corona yang juga berdampak pada kondisi finansial tim.
Sejumlah tim pabrikan seperti Aprilia dan Ducati menjadi tim yang paling depan mengusulkan aturan tersebut. Meski bisa mengurangi biaya balap aturan tersebut diyakini takkan berdampak pada persaingan para pembalap di lintasan.
Namun, Meregalli punya pendapat lain untuk hal itu. Menurutnya, aturan tersebut kurang layak di terapkan musim ini. Sebab, ia yakin seluruh tim saat ini telah menyiapkan dua motor untuk satu pembalap mereka.
Baca juga: Meregalli Sebut Lorenzo Sudah Tidak Kuat Membalap 4 Putaran
Selain itu, jumlah balapan yang sudah pasti berkurang dari yang dijadwalkan pun diyakni Meregalli sudah menghemat cukup jauh dalam segi biaya balap yang dikeluarkan tim.
"Secara pribadi, saya menolaknya, karena motor-motor yang ada sudah siap. Memang benar langkah itu bisa membantu Anda berhemat lewat sparepart, tapi jika membicarakan investasi, saya rasa ini akan jadi masalah ketimbang manfaat,” ujar Meregalli, melansir dari laman Speedweek, Kamis (16/4/2020).
"Jelas takkan ada 19 balapan tahun ini, jadi itu saja sudah cukup untuk berhemat. Anda juga bisa pakai ide untuk pergi ke trek dengan lebih sedikit staf. Tapi saya tak suka ide pakai satu motor seperti kelas-kelas lain (Moto2 dan Moto3)," lanjutnya.
"Dengan pakai satu motor, kehilangan satu sesi atau tertinggal pada akhir sesi akibat kecelakaan bakal berdampak besar pada sesi teknis dan juga pertunjukan," tutup Meregalli.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)