BERLIN – Wakil Ketua Federasi Tenis Jerman (DBT), Dirk Hordoff, mengatakan bahwa pihak penyelenggara turnamen Grand Slam Prancis Open 2020 tengah menyusun rencana baru. Hal tersebut dilakukan karena keputusan mereka untuk memindahkan jadwal Prancis Open 2020 menuai kritik tajam.
Kritik terus disampaikan oleh berbagai pihak setelah mengetahui jadwal baru dari Prancis Open 2020. Sebab, jadwal baru diketahui membuat jeda dari Prancis Open 2020 dengan turnamen Grand Slam lainnya, yakni Amerika Serikat Terbuka, menjadi sangat singkat, yakni hanya berjarak sepekan.
BACA JUGA: Penundaan Prancis Open 2020 Tuai Kritik
Mendapati kritikan ini, Hordoff yakin pihak penyelenggara Prancis Open 2020 takkan tinggal diam. Federasi Tenis Prancis (FFT) yang berperan besar dalam penyelenggaraan turnamen ini disebut tengah mempertimbangkan opsi lainnya dengan mencari tanggal baru.
"Perilaku unilateral penyelenggara telah dikritik oleh semua orang dan saya bisa memprediksi bahwa Prancis Open tidak akan dipindahkan seperti yang dimaksudkan," ujar Hordorff, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (30/3/2020).
"Mereka akan kehilangan poin dan mereka akan berubah menjadi kekacauan. Bahkan, mereka yang ada di sana sudah mengerti itu dan mereka perlahan merangkak kembali. Solidaritas adalah aturan hari ini, ini adalah masalah kebersamaan dan tidak berjalan sendirian, seperti yang dilakukan oleh Ketua Asosiasi Tenis Prancis,” tukasnya.
(Ramdani Bur)