Marquez Ingin Diingat Pecinta MotoGP karena Mentalitasnya, Bukan Gelar Juara

CERVERA – Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, bisa dikatakan sudah meraih segalanya di usia cukup muda. Dengan koleksi delapan gelar juara dunia di berbagai kelas, amat mudah buat The Baby Alien diingat para penggemarnya. Namun, ia memiliki pandangan lain soal bagaimana orang-orang mengingatnya kelak.

Pembalap berusia 26 tahun itu berpotensi menyamai jumlah gelar juara idola sekaligus rivalnya, Valentino Rossi, pada MotoGP 2020. Marquez juga digadang-gadang bakal memecahkan rekor gelar juara dunia sepanjang masa milik Giacomo Agostini, yakni 15 buah.

Baca juga: Marquez Kenang Persaingannya dengan Para Rival di MotoGP 2019

Akan tetapi, bukan deretan gelar juara atau kemenangan seri yang dapat membuat Marc Marquez puas. Pria kelahiran Cervera itu lebih ingin diingat oleh para pecinta balap motor karena caranya meraih kemenangan, yaitu dengan menunjukkan kemauan keras di setiap lomba.

“Anda mungkin akan banyak memenangi atau bahkan tidak sama sekali gelar juara sepanjang karier. Akan tetapi, orang-orang masih mengingat Randy Mamola lebih dari pembalap lain. Mengapa? Karena pertunjukan di atas lintasan demi sebuah kemenangan selalu lebih penting,” terang Marc Marquez, mengutip dari Motorsport Total, Minggu (22/12/2019).

“Mengapa saya selalu melaju kencang di setiap pekan pada kualifikasi dan putaran terakhir? Karena mentalitas saya. Tentu saja itu punya dua sisi buat saya. Akan tetapi, seperti itu lah saya selalu ingin diingat,” imbuh sang juara dunia MotoGP 2019.

Sekadar informasi, Randy Mamola tidak pernah mengoleksi gelar juara dunia seperti halnya Marc Marquez. Akan tetapi, pembalap asal Amerika Serikat (AS) itu bisa masuk ke dalam Hall of Fame sekaligus dinobatkan sebagai legenda MotoGP karena aksi-aksinya yang membekas di ingatan banyak orang.

(Fetra Hariandja)