ROMA – Sepanjang gelaran kejuaraan MotoGP 2019 berlangsung, pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso, hanya mampu memenangakn dua seri balapan. Tak ayal, kondisi tersebut membuat Dovizioso mendapat sejumlah kritik dan saran, salah satunya adalah untuk tampil lebih nekat.
Meski baru dua kali meraih kemenangan musim ini, namun kesuksesan Dovizioso dalam gelaran MotoGP Austria 2019 sampai saat ini masih terus terkenang. Pasalnya, kala itu Dovizioso berhasil menyalip pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, di tikungan terakhir dan pada lap terakhir.
Baca juga: Marquez Impresif di MotoGP 2019, Rossi: Kemampuannya Masih Bisa Meningkat!
Berdasarkan hal itu, pada akhirnya banyak pihak yang menuntut Dovizioso untuk bisa tampil gila seperti yang dilakukannya di Red Bull Ring. Saran seperti itu sebenarnya membuat Dovizioso menjadi kesal karena ia paham bahwa tidak di setiap seri bisa melakukan hal gila.
Pembalap berjuluk Desmo Dovi itu menerangkan bahwa untuk melakukan hal gila dibutuhkan momentum yang tepat. Pasalnya, terdapat risiko yang dipertaruhkan dalam setiap hal yang dilakukan. Maka dari itu, Dovizioso menilai bahwa seorang pembalap tak bisa bergantung pada hal tersebut untuk memenangkan setiap seri balapan.
“Saya mencoba sesuatu yang gila dan berhasil. Anda dapat melakukan sesuatu, tetapi pada saat-saat tertentu. Ini tidak akan membuat Anda lebih cepat atau memenangkan Kejuaraan Dunia. Anda harus mengambil risiko pada saat-saat yang tepat, tetapi untuk melakukan sesuatu yang gila jarang berhasil,” ujar Dovizioso, menukil dari Speedweek, Minggu (29/9/2019).
“Oleh karena itu, orang tidak dapat berkomitmen untuk mendapatkan hasil dengan cara ini - juga karena ini adalah tentang momen singkat dalam manuver tertentu. Anda tidak dapat melakukan itu untuk seluruh balapan. Orang-orang memiliki persepsi yang agak menyimpang soal itu,” pungkas Dovizioso.
(Fetra Hariandja)