SACHSENRING – Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, tidak masalah jika Marc Marquez gagal menang di setiap balapan. Sebab, motor Honda RC213V diakui tidak selalu cocok dengan segala kondisi trek. Dalam situasi tersebut, Puig hanya berharap sang pembalap dapat meraih hasil terbaik.
Salah satu keunggulan Marc Marquez selain kemampuan balapnya adalah kalkulasi yang matang demi hasil maksimal di setiap balapan ketika motornya tidak memungkinkan. Contoh terbaru tersaji ketika mengaspal di MotoGP Italia dan Belanda 2019.
Baca juga: Punya Catatan Sempurna di Jerman, Marquez: Balapan Selalu Sulit untuk Diprediksi
Marc Marquez sadar dirinya sulit menang di dua trek tersebut. Ia akhirnya memilih untuk mengincar podium demi mereguk poin yang banyak selama pesaingnya di klasemen tidak meraih kemenangan. Kalkulasi matang tersebut mendapat pujian dari Alberto Puig.
“Tujuan utama Marc Marquez adalah memenangi setiap balapan, tetapi dalam beberapa kasus ketika Anda tidak bisa menang, maka podium sangat penting terutama dalam situasi perburuan gelar juara,” tutur Alberto Puig, melansir dari Corse di Moto, Jumat (5/7/2019).
“Di beberapa sirkuit yang tidak cocok dengan motor, Anda harus bisa mendapat hasil yang maksimal,” imbuh pria berkebangsaan Spanyol tersebut.
Cerita berbeda bisa saja terjadi di MotoGP Jerman 2019 akhir pekan ini. The Baby Alien dominan dalam enam balapan terakhir di Sirkuit Sachsenring sejak naik kelas pada 2013. Tak pelak, Marc Marquez dijagokan meraih kemenangan ke-10 di Jerman meski sirkuit kurang cocok dengan motor RC213V.
(Fetra Hariandja)