“Dia memiliki sesuatu dalam pikirannya yang tidak bekerja di Doha. Johann Zarco tahu bahwa ia bisa mendapatkan pole position di Qatar dengan gaya mengemudi lamanya dan motor tahun lalu. Dia sangat obsesif di dalam kepalanya sehingga dia berkata kepada kami melalui wajahnya bahwa dia tidak ingin menyesuaikan gaya mengemudi dengan motornya sekarang,” jelas Beirer, melansir dari Speedweek, Senin (18/3/2019).
“Dia ingin mengemudi seperti yang dia lakukan pada 2018 karena itu memberinya perasaan kelas satu. Dengan perasaan ini ia juga ingin mengemudi di KTM. Tetapi, pada titik tertentu ia harus berubah dan menerima bahwa itu bukan motor yang sama dan setiap motor memiliki kekuatan di tempat lain,” tukas Zarco.
(Fetra Hariandja)