“Sebutan dream team hanyalah julukan. Mereka (Marquez-Lorenzo) sendiri yang mengatakannya dengan jelas, yakni dream team adalah saat musim berakhir. Dream team adalah saat tim basket Amerika Serikat meraih emas di Olimpiade 1992, dan saat FC Barcelona menjuarai Piala Eropa pada 1992. Sebelum itu, tak ada yang layak disebut dream team,” ungkap Ezpeleta, melansir dari Marca, Minggu (3/2/2019).
Ezpeleta pun berharap duet Lorenzo dan Marquez dapat bersaing dengan sehat. Ia tak ingin adanya perselisihan yang tidak sehat terjadi di dunia balap MotoGP, terutama jika hal itu berlangsung di satu tim.
(Rivan Nasri Rachman)