"Saya mengagumi motivasi dan kemampuannya (Marquez) untuk mencapai batas. Jika dia membuat kesalahan, itu 95% terjadi saat dia tengah berada di depan. Jika Anda membandingkan teknologi dan keamanan, misalnya elektronik atau four-stroke dengan two-stroke, saya pikir motor lebih dapat diprediksi ketimbang saat zaman saya. Seorang pria yang jatuh sesering Marquez biasanya tidak sering bangun,” ujar Rainey, sebagaimana dikutip dari Paddock GP, Senin (7/1/2019).
“Ada lebih banyak orang terpental dengan motornya, tetapi saat ini jarang. Jika itu terjadi, itu merupakan kejatuhan yang parah. Tapi, Marquez percaya kepada dirinya. Dia yakin dia tidak akan jatuh. Tapi, dia jatuh lebih sering daripada siapa pun dalam kategori ini, dan sebagai juara dunia, itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Padahal, pembalap terbaik bukanlah orang yang paling banyak jatuh karena secara umum, seseorang akan terluka akibat hal tersebut. Tetapi untuk saat ini, tidak ada salahnya. Saya suka cara dia membalap. Sangat mengasyikkan. Tapi, saya berharap dia akan bangun setiap kali dia jatuh,” tukasnya.
(Djanti Virantika)