2. Tukang Lipat Parasut Berprestasi
Kamis 23 Agustus 2018 bisa jadi adalah salah satu hari paling membahagiakan di hidup Jafro Megawanto. Diameraih medali emas cabang olahraga paralayang, nomor akurasi tunggal putra.
Akan tetapi, sebelum bergelimang prestasi, 9 tahun lalu, saat Jafro masih berusia 13 tahun, dia ternyata adalah seorang tukang lipat parasut. Gajinya kala itu hanya Rp5.000.
(Foto: INASGOC)
Hasratnya untuk menjadi atlet juga sempat terkendala biaya untuk berlatif. Akan tetapi, segala jerih payahnya terbayarkan ketika pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Timur, Jafro menyumbangkan satu medali emas untuk Jawa Timur.
Prestasinya pun kemudian mulai mendunia. Pada 2017, Jafro meraih peringkat kedua Piala Dunia Paralayang Akurasi (PGAWC) Paralayang di Kanada. Memasuki 2018, prestasinya pun semakin mentereng.
Selain menjadi juara pada Piala Dunia Paralayang Akurasi (PGAWC) di Kazakhstan, dia juga bertengger pada peringkat kelima dunia, daftar atlet paralayang nomor ketepatan mendarat tunggal putra.