BAKU —Meski belum meraih poin, pembalap Indonesia Sean Gelael tak merasa frustrasi dan tetap bertekad untuk menembus posisi sepuluh besar pada balapan Formula 2 seri berikutnya. Pembalap Tim Pertamina Arden ini terus mengevalusi diri dan berusaha keras mendapatkan balapan yang ideal.
Pada balapan di Baku City, Azerbaijan yang berlangsung akhir pekan kemarin, Sean sebenarnya punya peluang masuk sepuluh besar dan meraih poin pertamanya musim ini. Namun, sayang pada Feature Race, Sean yang sudah berada di posisi sepuluh mobilnya mengalami insiden.
Sean juga terkena penalti 10 detik karena dinilai melanggar kecepatan saat ada bendera kuning. Pada balapan Sprint, Sean yang start dari posisi 14 berhasil menyodok ke urutan sepuluh besar. Namun, di akhir balapan, pebalap berusia 20 tahun ini harus puas berada di posisi ke-11. Akan tetapi, karena pembalap MP Motorpsort, Jordan King didiskualifikasi, posisi Sean naik ke urutan 10. Meski demikian, Sean belum mendapatkan poin karena pada balapan sprint, poin hanya diberikan kepada delapan pebalap terdepan.
Bagi Sean, balapan musim ini memang tidak mudah. Dia masih menyesuaikan diri dan berupaya keras mendapatkan sinergi yang pas dengan Tim Arden, yang pada musim 2016 merupakan tim juru kunci di balapan yang sebelumnya bernama GP2. Selain setingan mobil yang masih belum ideal, kesalahan strategi masih terjadi, seperti pada balapan di Bahrain dan Monaco.
Tak cuma Sean, rekan setimnya, Norman Nato juga mengalami hal yang sama. Setelah tampil sebagai runner-up di Bahrain, Nato baru bisa mendapatkan poin dan podiumnya lagi di sirkuit Baku City, Azerbaijan. “Setelah menyelesaikan balapan, kita berupaya mengevaluasi dan memperbaiki. Itu yang terus kita lakukan,” kata Sean.