Beruntung ada Hendra/Ahsan yang mampu menyelamatkan wajah Indonesia di partai terakhir dengan menumbalkan musuh bebuyutan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong lewat dua set 21-17 dan 21-19.
Faktor Mental
Bila menyaksikan rentetan kekalahan yang diderita para pebulutangkis Indonesia, mental tampaknya menjadi faktor utama. Terlihat bagaimana Owi/Butet tak mampu bangkit ketika gagal mengklaim set kedua.
Saina Nehwal yang harus puas membawa pulang medali perak belum lama ini menuturkan bahwa yang dibutuhkan pemain di laga krusial bukan lagi kondisi fisik, melainkan yang terpenting adalah mental yang kuat.
Anda tentu masih ingat bagaimana Carolina Marin mengklaim medali emas pertamanya di Kejuaraan Dunia di Kopenhagen, Denmark. Lawan yang ia hadapi di partai final saat itu merupakan pebulutangkis terbaik, Li Xuerui.
Di atas kertas, Li Xuerui jelas lebih difavoritkan karena berstatus juara Olimpiade. Namun kenyataannya, dengan mental yang tangguh Marin mampu menumbangkan musuh bebuyutannya itu lewat 17-21, 21-17, 21-18. Mental pemain inilah yang harus dibenahi dan menjadi pekerjaan rumah PB PBSI selaku induk bulutangkis tertinggi Tanah Air.