Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Simpati Berdatangan untuk Frazier

Sebastianus Epifany , Jurnalis-Rabu, 09 November 2011 |10:31 WIB
Simpati Berdatangan untuk Frazier
Joe Frazier (Foto: Daylife)
A
A
A

PHILADELPHIA - Setelah memenangi banyak pertandingan tinju, Joe Frazie akhirnya kalah oleh penyakit kangker liver yang sudah sebulan menggerogotinya. Kepergiannya meninggalkan duka bagi dunia tinju sehingga banyak tokoh tinju pada jamannya hingga masa kini berduka cita.
 
Joe Frazier, yang mendapat julukan ‘The Smokin Joe’ akhirnya menghembuskan napas terakhirnya Selasa lalu di Philadelphia, Amerika Serikat. Muhammad Ali adalah sosok yang tidak akan bisa melupakan figure Frazier karena orang inilah yang mengalahkan Ali ketika dirinya sedang berjaya pada tahun 1971.
 
“Dunia telah kehilangan juara hebat. Saya akan terus mengingat Joe dengan hormat dan kekaguman. Saya ikut bersimpati kepada keluarga dan yang mencintai dia,” ujar Muhammad Ali, seperti dilansir dari Eurosport, Rabu (9/11/2011).
 
“Selamat malam Joe Frazier. Saya mencintaimu teman,” kicau George Foreman di situs mikro bloging Twitter. Foreman sendiri sempat mengalahkan Frazier sebanyak dua kali (1973 dan 1976).
 
Tak hanya dua petinju gaek tersebut, karena petinju masa kini semacam Manny Pacquiao dan Vitali Klitschko ternyata kehilangan sosok panutan mereka. Maklum, petinju-petinju masa kini tentu banyak mempelajari teknik bertinju dari sang legenda pada masa jayanya.
 
“Dunia tinju telah kehilangan juara hebat dan olahraga itu telah kehilangan duta besar hebatnya,” papar Manny Pacquiao.
 
Meninggalnya Frazier diumumkan oleh manajernya yang bernama Leslie Wolff pada Selasa pagi (8/11/2011). Sepanjang karirnya Frazier telah melakon 37 pertandingan dengan hasil 32 menang (27 Ko), kalah 4 kali, dan imbang 1 kali.

“Dia adalah petarung besar, juara besar, dengan kepribadian besar. Saya tidak punya kesempatan untuk melihat pertarungannya secara langsung ketika Joe Frazier mengalahkan Muhammad Ali, karena di tahun 1971 saya baru lahir. Di Uni Soviet tinju profesional dilarang, tetapi kami belajar dan mendengarkan banyak hal mengenai petarung ini, hingga kemudian kami berhasil melihat pertarungannya (lewat video). Itu adalah pelajaran hebat untuk semua generasi muda,” tandas Vitali Klitschko kepada BBC.

(Sebastianus Epifany)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement