KISAH Misha Zilberman, pebulu tangkis Israel yang pernah main di Istora Senayan, menarik untuk diulas. Sebab, ia baru benar-benar diizinkan masuk Indonesia hanya hitungan jam sebelum tanding.
Belakangan mencuat kabar Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta akan diikuti beberapa atlet dari Israel. Namun, Pemprov DKI lewat Gubernur Pramono Anung dengan tegas menolak kehadiran mereka.
Untungnya, penolakan itu tidak sampai membuat hak Indonesia sebagai tuan rumah dicabut. Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 tetap digelar pada 19-25 Oktober.
Hal ini mengingatkan publik pada penolakan terhadap Timnas Israel jelang Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Pada akhirnya, Indonesia gagal menjadi tuan rumah turnamen tersebut.
Jauh sebelum dua insiden itu, Zilberman pernah tampil di Istora Senayan untuk Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 (BWF World Championships 2015). Atlet kelahiran Rusia itu juga sempat ditolak hadir.
Visa Zilberman tidak diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. Sang pebulu tangkis harus tertahan di Singapura, tempatnya transit sebelum terbang ke Jakarta.
BWF pada saat itu mendesak panitia agar visa untuk Zilberman diterbitkan. Bahkan, ada ancaman turnamen tersebut jadi tidak berstatus resmi bila sang atlet tidak diizinkan bertanding.
Panitia pelaksana mau tidak mau mendorong penerbitan visa untuk Zilberman. Pun begitu, ia dapat izin untuk datang ke Jakarta sekira 11 jam sebelum bertanding!
"Masalahnya, kalau sampai pemain Israel itu tidak bisa main, Kejuaraan Dunianya dianggap tidak resmi. Jadi kami harus berusaha membuat dia bisa datang dan bertanding," ujar Ketua Panpel Achmad Budiharto kala itu.
Kendati sudah diperjuangkan dengan keras, nyatanya Zilberman langsung gugur di babak 32 besar. Ia kalah dari Hsu Jen Hao dengan skor 14-21 dan 14-21.
(Wikanto Arungbudoyo)