LEGENDA hidup bulu tangkis Indonesia, Hendra Setiawan, sukses meraih 2 medali emas di Kejuaraan Dunia Senior 2025. Dia pun kirim pesan menyentuh usai menorehkan prestasi manis itu.
Pesan ditujukan kepada atlet bulu tangkis Indonesia. Hendra pun berharap pencapaiannya ini bisa menjadi pelecut semangat atlet-atlet Pelatnas PBSI Cipayung untuk bisa meraih prestasi di kancah dunia.

Para legenda bulu tangkis Indonesia yang tergabung dalam Tim Musica sukses besar di Kejuaraan Dunia Senior BWF 2025. Skuad Merah Putih menggondol 7 medali emas, 1 perak, dan 6 perunggu pada ajang bergengsi tersebut.
Dari tujuh medali emas tersebut, dua di antaranya dipersembahkan oleh Hendra. Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu menggondol emas di ganda putra U40 berpasangan dengan Tony Gunawan (AS), dan bersama Debby Susanto pada ganda campuran U35.
Hendra/Tony menyabet medali emas setelah menyingkirkan Boonsak Ponsana/Jakrapan Thanathiratham (Thailand), 21-18, 21-16. Sedangkan bersama Debby, dia menyabet medali emas dengan mengalahkan Nawut Thanathiratham/Peeraya Munkitamorn (Thailand), 21-5, 21-9.
Hendra pun mengirim pesan penting untuk para juniornya di Pelatnas PBSI Cipayung. Pemain berusia 41 tahun itu mengingatkan kepada para juniornya untuk tidak gampang patah semangat. Dia berharap atlet bulu tangkis Indonesia bisa bangkit dan meraih prestasi di kancah dunia.
“Pesan yang ingin saya sampaikan kepada junior-junior saya. Dengan keberhasilan saya ini, pemain di pelatnas jangan gampang menyerah. Mereka harus tetap semangat. Kami para senior masih bisa berjuang untuk menang. Tidak mau kalahnya itu tetap ada meski kami sudah pensiun dan tidak muda lagi,” ucap Hendra dalam keterangannya, Selasa (16/9/2025).
“Harapannya, para pemain pelatnas ini bisa meniru kami. Kemenangan para senior ini diharapkan bisa melecut semangat adik-adik saya agar bangkit dan bisa berprestasi di pentas dunia,” sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hastomo Arbi, yang sukses menyumbang dua medali emas di ajang tersebut. Sepasang medali emas dipersembahkan Hastomo di nomor tunggal putra U65 dengan mengalahkan Hiroyuki Koike (Jepang) di final dengan skor 21-11, 21-7.
Lalu bersama Simbarsono Sutanto di ganda putra U65, Hastomo kembali meraih emas setelah di laga puncak mengalahkan Garry Silvester/Loke Poh Wong (Australia). Laga berakhir dengan skor 13-21, 21-17, 21-16.

“Mudah-mudahan kemenangan kami sebagai pemain senior ini bisa menjadi inspirasi dan memotivasi para pemain pelatnas untuk mau bekerja keras dan meraih prestasi setinggi mungkin. Pokoknya, jangan sampai kalah semangatnya sama senior-seniornya,” tutur Hastomo.
Medali emas lainnya disumbang oleh Marleve Mainaky di sektor tunggal putra U50. Dia merebut medali emas setelah di final mengalahkan Gregers Schytt (Denmark), 21-15, 21-15.
Sayang di ganda putra U50, Marleve yang berduet dengan Hariyanto Arbi gagal menambah medali emas. Mereka takluk di tangan Adi Ariyadi/Eko Hamiseno (Indonesia), 15-21, 17-21.
Medali emas berikutnya disumbangkan Fernando Kurniawan di ganda putra U35. Bersama Danny Bawa Chrisnanta (Singapura), Fernando merebut emas dengan mengatasi perlawanan Laurent Constantin/Brice Leverdez (Prancis), 21-14, 21-16.
Adapun medali emas ketujuh bagi Indonesia disumbangkan dari nomor ganda campuran U40. Muhammad yang berpasangan dengan Jody Patrick (Kanada) mengalahkan Unang Rahmat/Gayanthi Nadeesha (Indonesia/Sri Lanka), 21-18, 21-11.
(Djanti Virantika)