Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Jorge Martin yang Tegang Bukan Main Hadapi Balapan di Barcelona karena Tak Sabar Segel Gelar Juara MotoGP 2024

Andhika Khoirul Huda , Jurnalis-Selasa, 19 November 2024 |08:57 WIB
Kisah Jorge Martin yang Tegang Bukan Main Hadapi Balapan di Barcelona karena Tak Sabar Segel Gelar Juara MotoGP 2024
Jorge Martin juara MotoGP 2024. (Foto: MotoGP)
A
A
A

KISAH Jorge Martin menarik diulas. Apalagi, dia mengaku tegang bukan main hadapi balapan utama di Barcelona karena tak sabar segel gelar juara MotoGP 2024.

Ya, Jorge Martin menceritakan perjuangan beratnya menjaga konsentrasi di lap-lap akhir balapan utama MotoGP Barcelona 2024. Balapan di seri itu digelar di Sirkuit Catalunya pada Minggu 17 November 2024 malam WIB.

Jorge Martin

Martin mengaku cukup tegang karena memikirkan dan mengkhawatirkan banyak hal. Sebab, dia bertekad mengakhiri penantian panjangnya untuk juara MotoGP 2024.

Martin pun akhirnya sukses mengunci titel MotoGP 2024 dalam balapan utama GP Barcelona 2024. Meski mampu finis ketiga, balapan 24 lap itu berjalan cukup menegangkan untuknya.

Martinator -julukan Martin- terlibat pertarungan sengit setelah start karena Marc Marquez sangat agresif untuk menyalipnya. Namun, dengan cepat, dia bisa menemukan ritmenya.

Walau selalu berada di belakang Francesco Bagnaia dan Marquez, Martin bisa menjauh dari kejaran rider lain yang ada di belakangnya berkat kawalan sahabat karibnya, Aleix Espargaro. Dia pun finis dengan selisih 3,8 detik dari Bagnaia, yang keluar sebagai pemenangnya.

Pembalap asal Spanyol itu pun merayakan titelnya dengan melakukan cosplay sebagai robot Terminator, yang menjadi rujukan dari julukan Martinator. Lalu, Martin mengaku sangat emosional karena akhirnya berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi juara dunia MotoGP.

“Emosi yang luar biasa. Saya sudah menunggu begitu lama untuk melihat nama saya di trofi besar,” kata Martin, dilansir dari Speedweek, Selasa (19/11/2024).

Lebih lanjut, Martin membeberkan bahwa tujuh lap terakhir dalam balapan di Sirkuit Catalunya itu dilewatinya dengan perjuangan yang berat. Dia berusaha untuk tetap berkonsentrasi, meski banyak hal-hal yang terlintas dalam pikirannya karena dia segera berstatus sebagai juara dunia MotoGP 2024.

“Tujuh lap terakhir sangat berat, saya berusaha keras untuk menjaga konsentrasi. Meskipun segala hal terlintas dalam pikiran saya selama putaran ini, saya terus memikirkan tentang tim saya, pacar saya, bahkan bagaimana ibu saya membuatkan saya pasta ketika saya sedang mengendarai sepeda mini. Tapi entah bagaimana saya berhasil menjaga ritmenya,” ujar rider berusia 26 tahun itu.

Jorge Martin

Martin juga mengaku sempat was-was dengan pilihan bannya, yakni medium-hard, yang mungkin bisa membuatnya kehilangan gelar karena finis di luar sembilan besar. Sebab di sisi lain, Bagnaia dan Martin menggunakan medium-soft, yang sukses membawa mereka tampil sangat dominan sepanjang balapan.

“Yang paling membuat saya khawatir adalah pilihan ban. Ada sejumlah pilihan dan saya pikir, mengingat level MotoGP yang sangat tinggi, bisa saja Anda hanya finis di posisi kesepuluh. Kami kemudian memutuskan solusi yang paling konservatif – dan itu berhasil,” pungkas rider kelahiran Madrid itu.

(Djanti Virantika)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement