Valentino Rossi Blak-blakan Bocorkan Kelemahan Terbesar Marc Marquez di Lintasan Balap MotoGP
VALENTINO Rossi blak-blakan bocorkan kelemahan terbesar Marc Marquez di lintasan balap MotoGP. Bahkan, hal itu diungkapkan The Doctor kepada murid-muridnya yang kini mentas di MotoGP 2024.
Fakta tersebut dibocorkan sendiri oleh eks Direktur Tim LCR Honda, Oscar Haro. Menurutnya, Rossi gemar memainkan psikologi lawan saat balapan.
Haro menuturkan, taktik itu pernah dipakai pada MotoGP 2015 kendati pria asal Italia tersebut akhirnya gagal menjadi juara dunia. Itu pun, Rossi sempat melancarkan serangan psikologi untuk menekan sang pesaing Jorge Lorenzo.
“Hal serupa terjadi pada 2015 ketika saya sedang bersama Jorge Lorenzo dan dia bilang ke saya, ‘Saya takut karena semua pembalap Italia yang saya kenal tidak lagi bicara kepada saya,’” ujar Haro menirukan ucapan Lorenzo, dikutip dari Motosan, Kamis (3/10/2024).
“Itu strategi psikologis dari Valentino dan sekarang dia pasti bilang ke murid-muridnya di VR46, ‘Lihat Marc Marquez, kita harus membuatnya mudah untuk Pecco (Bagnaia),’” imbuh pria asal Italia itu.
Kebetulan, persaingan juara dunia MotoGP 2024 mirip dengan 2015 di mana ada pembalap asal Spanyol yakni Jorge Martin melawan Francesco Bagnaia yang berpaspor Italia. Haro berpendapat, jika Martinator ingin menjadi juara dunia, ia harus berharap mendapat bantuan dari sesama orang Spanyol.
“Jika Jorge Martin membutuhkan bantuan, saya berharap Pedro Acosta, Aleix Espargaro, atau Marc Marquez, jika sudah tidak lagi berpeluang, ikut membantunya,” tandas Haro.
Ya, aspek psikologis memang menjadi salah satu kelemahan Marquez dan di sisi lain itu jadi keunggulan Rossi. Sang legenda MotoGP memang dikenal handal memainkan dan memanipulasi pendapat orang.
Buktinya, hingga kini Marquez masih menjadi musuh bersama di kalangan penggemar Rossi. Tak hanya itu, The Baby Alien juga sempat dicemooh ketika menjadi pemenang balapan MotoGP San Marino 2024 di Sirkuit Misano World Marco Simoncelli, Misano Adriatico, Italia.
Jika tak kuat mental, maka pembalap bisa jadi sedikit gentar. Sejumlah rival pernah merasakan taktik psikologis ala Rossi tersebut.
(Wikanto Arungbudoyo)
