Hal itu dikarenakan kakek Fu Haifeng pernah cukup lama tinggal di Indonesia, tepatnya sejak berusia 16 tahun. Selama menetap di Indonesia, lahir lah Fa Mingying. Namun, pada akhirnya mereka kembali ke China.
Sebab, terjadi kerusuhan antar suku yang terjadi pada tahun 1960-an. Sebagai etnis Tionghoa yang tertindas, keluarga Fu Haifeng pun meninggalkan Indonesia dan pindah ke wilayah Nanshan.
Hal itu membuat Fa Mingying dan kakek Fu Haifeng kerap berbahasa Indonesia, walau sudah tinggal di China. Namun, Fu Haifeng sendiri diketahui tidak terlalu bisa berbicara Bahasa Indonesia.

Fu Haifeng dewasa menjelma menjadi salah satu pebulutangkis terbaik milik China. Ia pun masih berkaitan dengan Indonesia ketika sudah besar, sebab rival terberatnya adalah ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Markis Kido.
(Rivan Nasri Rachman)