Juara dunia MotoGP dua kali itu tak mengerti mengapa kecelakaan bisa menimpa dirinya. Pasalnya, ia berada dalam kondisi yang stabil dan tidak sedang membalap dengan agresif tetapi tiba-tiba ban depannya mengalami masalah.
“Itu benar-benar aneh. Roda depan terlipat dengan kemiringan lebih dari 20 derajat secara tiba-tiba. Gila juga, dibandingkan lap tercepat saya, titik pengereman saya lebih awal 18 meter dan saya tidak agresif,” jelas Bagnaia.
Kondisi itu benar-benar membuatnya frustrasi. Pasalnya, ia benar-benar tak mengerti dengan masalah yang dialaminya dalam balapan utama tersebut.
“Situasinya sangat istimewa. Saya belum pernah mendengar seorang pembalap melaporkan motor yang berfungsi kurang optimal tiba-tiba menjadi sempurna setelah 15 lap. Kami tidak memahaminya, dan saya yakin Michelin pun tidak tahu jawabannya,” ucap murid Valentino Rossi itu.
“Yang bisa saya katakan adalah kami memiliki tekanan udara dan suhu yang sempurna. Ini masalah besar karena juga membuat kejuaraan dunia ini tidak seimbang,” pungkasnya.
Karena gagal finis, Pecco kini tertinggal jauh dari Martin, yang duduk di puncak klasemen dengan 341 angka. Sebelumnya, ia hanya terpaut empat angka saja dari rivalnya itu, tetapi sekarang berjarak 24 poin.
(Wikanto Arungbudoyo)