Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penyebab Chico Aura Kalah dari Tunggal Putra Hong Kong Berdarah Indonesia di 32 Besar Korea Open 2024

Andhika Khoirul Huda , Jurnalis-Rabu, 28 Agustus 2024 |14:41 WIB
Penyebab Chico Aura Kalah dari Tunggal Putra Hong Kong Berdarah Indonesia di 32 Besar Korea Open 2024
Chico Aura Dwi Wardoyo kala berlaga. (Foto: Humas PB PBSI)
A
A
A

PENYEBAB Chico Aura Dwi Wardoyo kalah dari tunggal putra Hong Kong berdarah Indonesia di 32 besar Korea Open 2024 terungkap. Tunggal putra Indonesia ini mengaku tak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya dalam laga itu.

Ya, Chico tumbang di babak 32 besar Korea Open 2024. Dia disikat dua gim langsung oleh wakil Hong Kong berdarah Indonesia, Jason Gunawan, dengan skor 17-21 dan 15-21.

Chico Aura Dwi Wardoyo

Bermain di Mokpo Indoor Stadium, Seoul, Korea Selatan, Rabu (28/8/2024) pagi WIB, Chico mengaku tak bisa mengeluarkan performa terbaiknya. Chico pun tak dapat menutupi rasa kekecewaannya dari kekalahan itu.

“Pastinya ada rasa kecewa karena saya tidak bisa tampil maksimal hari ini. Tadi permainannya tidak keluar. Sementara lawan jadi bisa mengontrol permainan,” kata Chico dilansir dari rilis PBSI, Rabu (28/8/2024).

Pada gim pertama, Chico sebenarnya bisa mengimbangi permainan Gunawan. Alhasil, mereka terlibat aksi kejar mengejar angka dan silih berganti memimpin hingga menginjak skor 17-17.

Sayangnya, Chico malah membuat error beruntun di poin-poin kritis. Kondisi ini menyebabkannya kalah dengan skor 17-21.

Pemain kelahiran Jayapura itu pun selalu memimpin di awal gim kedua dalam kedudukan 6-4, 9-6 dan 11-9. Namun, Chico malah lengah setelah rehat sehingga balik tertinggal di angka 12-16 dan akhirnya tumbang dengan skor 15-21 oleh Gunawan.

Chico pun menilai dirinya memang terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri dalam pertandingan ini. Alhasil, strategi yang dipersiapkannya tak bisa diterapkan dengan baik.

“Dari segi permainan di gim pertama dan awal gim kedua, poinnya bisa kejar-kejaran. Sayang di poin-poin tersebut fokus saya sempat terlepas dan saya juga banyak mati sendiri. Strategi yang sudah disiapkan malah tidak jalan,” jelas pemain ranking 32 dunia itu.

“Dari strategi awal, saya ingin mencoba mengontrol permainan lebih dulu dan bermain lebih menekan. Tetapi apa yang saya harapkan itu malah tidak jalan. Saya sebaliknya lebih banyak dikontrol lawan,” tambahnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement