Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masyarakat Malaysia Minta Squash dan Sepak Takraw Dipertandingkan di Olimpiade agar Sabet Medali Emas, Begini Syaratnya!

Rivan Nasri Rachman , Jurnalis-Selasa, 13 Agustus 2024 |15:26 WIB
Masyarakat Malaysia Minta Squash dan Sepak Takraw Dipertandingkan di Olimpiade agar Sabet Medali Emas, Begini Syaratnya!
Malaysia hanya meraih dua perunggu di Olimpiade Paris 2024. (Foto: Instagram/ba_malaysia)
A
A
A

MASYARAKAT Malaysia minta squash dan sepak takraw dipertandingkan di Olimpiade agar sabet medali emas. Tentunya hal itu bisa-bisa saja terwujud, namun ada beberapa syarat yang harus dilalui agar dua cabang olahraga (cabor) tersebut bisa dipertandingkan di Olimpiade.

Seperti yang diketahui, Olimpiade Paris 2024 telah resmi berakhir pada 11 Agustus 2024. Malaysia pun menutup turnamen olahraga empat tahunan tersebut dengan hanya meraih dua medali perunggu saja.

Itu berarti Malaysia lagi-lagi gagal merebut medali emas di kompetisi olahraga multievent terbesar di dunia tersebut. Padahal, Malaysia sudah berpartisipasi di Olimpiade sejak 1956, namun nyatanya sejauh ini Negeri Jiran hanya memiliki total 15 medali, dengan rincian 8 perak dan 7 perunggu.

Malaysia kalah jauh dari sejumlah negara Asia Tenggara lainnya yang sudah merasakan medali emas, seperti Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Sadar negaranya semakin tertinggal, masyarakat Malaysia pun memiliki sebuah ide.

Idenya adalah cabor andalan Malaysia, seperti sepak takraw dan squash bisa dipertandingkan di Olimpiade. Jika ada dua cabor itu, masyarakat Malaysia yakin bisa jadi dulan emas untuk Negeri Jiran.

Sepak Takraw

“Coba tanya saja, kejuaraan dunia squash untuk laki-laki dan perempuan, negara mana yang paling banyak menang. Kalau squash ada dalam Olimpiade, Malaysia sudah dapat emas,” klaim akun TikTok @thaqibshaker, dikutip Selasa (13/8/2024).

Menariknya ide tersebut bisa saja benar-bener terwujud, namun dengan sejumlah syarat. Menurut laman resmi Olympics, ada dua cara agar cabor baru bisa dipertandingkan di Olimpiade. Cara pertama adalah dengan Program Olahraga Awal.

Cara Program olahraga itu encakup semua cabang olahraga untuk edisi Olimpiade tertentu, nantinya ditentukan oleh Sidang Komite Olimpiade Internasional (IOC) dari antara cabang olahraga yang diatur oleh Federasi Internasional (IF) yang diakui oleh IOC.

Hanya cabang olahraga yang mematuhi Piagam Olimpiade, Kode Antidoping Dunia, dan Kode Gerakan Olimpiade tentang Pencegahan Manipulasi Kompetisi yang memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam program tersebut.

Lalu car kedua lewat cabang olahraga yang diusulkan OCOG. Dengan penerapan Agenda Olimpiade 2020 (diadopsi pada Desember 2014), proses pembentukan program Olimpiade berubah untuk meningkatkan popularitas Olimpiade sambil memastikan bahwa jumlah atlet, serta biaya dan kompleksitas acara, tetap dapat dikelola.

Sebagai bagian dari proses baru ini, Panitia Penyelenggara Olimpiade edisi tertentu dapat mengusulkan kepada IOC untuk memasukkan, hanya untuk edisi tersebut, satu atau lebih acara tambahan dari cabang olahraga yang diatur oleh IF yang Diakui IOC.

Sepak Takraw

Panitia Penyelenggara Tokyo 2020 adalah OCOG pertama yang mampu mengusulkan cabang olahraga baru dan memasukkan lima cabang olahraga baru untuk edisi Olimpiade Musim Panasnya, yakni selancar, karate, panjat tebing, skateboard, dan bisbol/softball.

Jadi, dua cara itu bisa dilakukan pihak Malaysia jika ingin ada squash dan sepak takraw di ajang Olimpiade. Kendati demikian, untuk squash doa masyarakat Malaysia sudah dikabulkan.

Sebab di Olimpiade Los Angeles (LA) 2028, squash bakal debut di Olimpiade bersamaan dengan cabor flag football. Lalu kriket, lacrosse, baseball, dan softball akan kembali dipertandingkan setelah sempat absen.

(Wikanto Arungbudoyo)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement