Carini pun menjelaskan alasannya mundur adalah karena pertandingan yang dirasa kurang adil. Petinju Italia itu memilih untuk menyelamatkan dirinya dari cedera yang lebih parah karena pukulan Khelif jauh lebih keras dari pukulan wanita pada umumnya.
"Saya patah hati. Saya naik ring untuk menghormati ayah saya. Saya sering diberitahu bahwa saya seorang pejuang, tetapi saya lebih memilih untuk berhenti demi kesehatan saya. Saya belum pernah merasakan pukulan seperti ini," kata Carini dikutip dari The Guardian, Jumat (2/8/2024).
Meski begitu, Carini tidak ingin menghakimi apakah pertarungannya dengan petinju transgender asal Aljazair itu adil atau tidak. Yang penting baginya, ia bisa meninggalkan ring dengan kepala yang tegak.
“Bagi saya, ini bukan kekalahan – bagi saya, jika Anda naik ring, Anda sudah menang, terlepas dari segalanya. Saya tidak di sini untuk menghakimi (Khelif laki-laki atau perempuan). Bukan hak saya untuk mengatakan apakah ini adil atau tidak. Saya hanya melakukan tugas saya. Saya berhasil keluar dengan kepala tegak," katanya.
Itu miris petinju Italia Angela Carini, kalah tragis dan menyakitkan dari petinju yang disebut transgender di Olimpiade Paris 2024. Semoga artikel ini berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)