2 pembalap MotoGP yang meninggal saat balapan akan diulas dalam artikel ini. Hal ini menjadi bukti bahwa ajang balap motor terbesar di dunia ini memiliki risiko bahaya yang sangat tinggi dan bahkan bisa menghilangkan nyawa.
Sejak balapan Grand Prix Dunia dimulai pada 1949, total sudah ada 104 pembalap yang meregang nyawa akibat insiden yang terjadi di atas lintasan. Tiga di antaranya meninggal pada 194-0an, 29 di era 1950-an, 27 pembalap meninggal pada era 1960-an, 24 orang meninggal pada 1970-an, 14 pada 1980-an, dua pada 1990-an, 1 pada kurun waktu 2000 hingga 2010, 3 pada kurun 2010 sampai 2020, dan satu pembalap pada 2020-an.
Pada era 1900-an, kecelakaan pembalap yang membuat meninggal dunia paling banyak terjadi di kelas 250 cc. Namun setelah nama Grand Prix Dunia diubah menjadi Moto2, Moto3, dan MotoGP, kecelakaan-kecelakaan fatal ini lebih banyak terjadi di kelas Moto2 dan Moto3.
Meski begitu, kelas MotoGP bukanlah tanpa kasus kecelakaan yang sampai membuat sang pembalap meninggal dunia di lintasan. Tercatat, ada dua pembalap MotoGP yang menghembuskan napas terakhirnya ketika tengah berupaya meraih podium.
Berikut adalah 2 pembalap MotoGP yang meninggal langsung saat balapan:
2. Daijiro Kato
Kasus meninggalnya pembalap MotoGP saat balapan yang pertama terjadi pada pembalap asal Jepang, Daijiro Kato. Kasus meninggalnya sang rider begitu menghebohkan mengingat sang rider mengembuskan napas terakhir saat dirinya tengah bersinar di kelas MotoGP.
Daijiro Kato meninggal dunia di balapan perdana musim 2003 yang digelar di negaranya sendiri, Jepang, yakni di Sirkuit Suzuka. Pada balapan yang igelar pada 6 April 2003 itu, Kato menabrak dinding pembatas lintasan dalam kecepatan 200 km/jam setelah gagal melahap sektor chicane Casio Triangle.