PENYELENGGARA MotoGP, Dorna Sports, dan Asosiasi Tim Balap Internasional (IRTA) digugat oleh perusahaan Rumania, CryptoDATA, yang berkompetisi di MotoGP 2023 dengan nama CryptoDATA RNF MotoGP Team. Pasalnya, mereka dianggap melakukan pelanggaran serius terhadap kewajiban kontrak dan praktik anti-kompetitif setelah tim tersebut dibubarkan pada akhir musim lalu.
Seperti diketahui, CryptoDATA bermitra dengan Tim Balap RNF Racing serta Aprilia di MotoGP 2023. Mereka tak hanya bertindak sebagai sponsor utama tetapi juga sebagai pemilik tim.

Akan tetapi, pada akhir musim 2023, CryptoDATA RNF dibubarkan oleh Panitia Seleksi MotoGP yang terdiri dari FIM (Federasi Balap Motor Dunia), IRTA, dan Dorna Sports. Sebab, mereka dianggap melakukan pelanggaran berulang kali terhadap perjanjian partisipasi, yang mencoreng citra MotoGP.
Setelah itu, CryptoDATA dilaporkan telah mencapai kesepakatan keuangan dengan Dorna Sprots pada Desember 2023 yang membuat perusahaan siber asal Rumania itu mengundurkan diri dari MotoGP dan digantikan oleh Trackhouse Racing, yang mengambil alih sebagian besar staf dan kontrak tim RNF. Akan tetapi, ternyata negosiasi tersebut gagal.
Akibatnya, bos CryptoDATA, Ovidiu Toma, kini bersiap untuk menuntut Dorna dan IRTA untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka dianggap melakukan pelanggaran serius terhadap kewajiban kontrak dan praktik anti-kompetitif sehingga menyebabkan kerugian bagi CryptoDATA baik secara finansial maupun citra perusahaan.
“Meskipun ada upaya berulang kali untuk menyelesaikan masalah ini melalui dialog, DORNA dan IRTA telah gagal memenuhi komitmen keuangan mereka dan mengambil tindakan yang merupakan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hukum persaingan usaha. Tindakan ini tidak hanya mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan kami, namun juga melemahkan posisi kompetitif dan reputasi kami di industri,” tulis pernyataan CryptoDATA dilansir dari Speedweek, Sabtu (2/3/2024).
“Kami telah mengumpulkan banyak bukti yang menunjukkan sejauh mana perilaku kasar DORNA dan IRTA serta ketidakpedulian mereka terhadap perjanjian yang sah. Oleh karena itu, kami membawa masalah ini kepada otoritas persaingan usaha terkait dan siap untuk menggunakan semua opsi hukum untuk mencari ganti rugi dan kompensasi atas kerugian yang disebabkan oleh tindakan mereka,” tambahnya.
“Langkah ini diambil tidak hanya untuk membela kepentingan kami, namun juga untuk menggarisbawahi pentingnya persaingan yang sehat dan integritas dalam olahraga dan bisnis. Kami percaya bahwa tidak ada perusahaan yang boleh kebal hukum dan prinsip-prinsip fair play dan kami berkomitmen untuk mengatasi praktik-praktik yang merugikan persaingan usaha,” pungkasnya.

Dorna sendiri menolak untuk berkomentar mengenai tuntutan tersebut. Yang jelas, mereka tak terima dengan semua tuduhan yang diberikan CryptoDATA pada mereka.
“Kami tidak berkomentar secara terbuka atas tuduhan yang ditujukan terhadap kami karena ini adalah masalah yang sulit dan sensitif. Tentu saja, kami menolak semua tuduhan yang ditujukan kepada kami,” jawab pihak Dorna.
(Ramdani Bur)