LESMO – Direktur Yamaha, Lin Jarvis menyadari saat ini timnya tengah terpuruk dan memerlukan perubahan demi bisa berjaya lagi di MotoGP. Untuk itu, ia pun memastikan Yamaha perlu membentuk tim satelit lagi demi bisa membantu tim pabrikan berkembang di MotoGP 2025.
Yamaha mengalami kemunduran setelah mengantar Fabio Quartararo menjuarai MotoGP 2021. Tim yang bermarkas di Lesmo, Italia itu kesulitan untuk bersaing hingga terlempar dari zona tiga besar klasemen akhir konstruktor MotoGP 2023.
Quartararo bahkan harus mengakhiri musim lalu di posisi ke-10 klasemen. Penurunan prestasi ini tentu saja membuat Yamaha harus segera berbenah untuk kembali bersaing di papan atas.
Apalagi, Ducati berhasil mendominasi dalam dua musim terakhir, dan diprediksi akan melanjutkan dominasinya pada musim ini. Jarvis mengatakan, Yamaha harus melakukan langkah revolusioner untuk kembali dalam jalur persaingan.

“Anda tidak dapat mengubah seluruh metode kerja Anda dalam semalam. Namun kami tahu bahwa kami harus berubah, kami tidak terlalu konservatif dan berpikiran terbuka,” kata Jarvis dikutip dari Corsedimoto, Selasa (13/2/2024).
“Ini akan memakan waktu untuk kembali, tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk melakukannya. Namun menurut saya akan sangat sulit mengalahkan The Reds (Ducati) tahun ini,” sambungnya.
Penurunan prestasi ini membuat Jarvis harus putar otak untuk mengembalikkan kejayaan Yamaha dan meyakinkan para pembalapnya. Pembuatan tim satelit, menurut Jarvis, akan menjadi salah satu solusi ampuh untuk mewujudkan itu.
“Jika kita tidak 100 persen kompetitif, akan sulit meyakinkan bahwa investasi kita mengalami kemajuan. Karena jika Anda menandatangani kontrak, Anda tidak menandatanganinya untuk motor yang Anda miliki, Anda menandatanganinya untuk motor yang Anda harapkan di masa depan,” ujar Jarvis.

“Jadi hal terpenting dalam memilih tim percontohan dan satelit adalah meyakinkan mereka tentang niat, kemampuan, sikap kita untuk masa depan,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)