“Kami berdua tiba lebih awal untuk presentasi tim Gresini, kami lebih mengenal satu sama lain dan kami juga bermain tenis padel pada kesempatan itu, yang sangat menyenangkan. Tapi ya, seperti kata pepatah, Roma juga tidak dibangun dalam sehari. Butuh waktu untuk memahami semuanya,” tuturnya.
Carchedi sendiri bukanlah orang baru di MotoGP. Dia adalah kepala kru yang membawa Joan Mir menjadi juara MotoGP 2020 bersama Suzuki Ecstar. Kemudian, dia bergabung dengan Gresini tahun lalu untuk membantu Fabio Di Giannantonio, yang kini hengkang ke Pertamina Enduro VR46 Ducati.
Lantas, apakah perubahan tim yang dilakukan Marquez setelah 11 tahun bekerja dengan orang-orang yang sama di Repsol Honda adalah langkah yang tepat? Menurut Carchedi hal itu tak bisa dinilai sekarang karena perlu waktu untuk menilai bagaimana mereka bekerjasama nanti dengan para kru di tim milik Nadia Padovani itu.
“Setiap perubahan selalu berbeda, Anda harus memahaminya terlebih dahulu dan tidak ada yang tahu bagaimana perubahan itu akan berkembang. Ini adalah salah satu misterinya. Tapi perasaan pertama benar-benar bagus,” jelas pria asal Inggris tersebut.

“Kemudian kita akan lihat seiring berjalannya waktu, karena kita hanya harus mengenal satu sama lain, tidak hanya pada tingkat hubungan sosialisasi, ini juga tentang apa yang dia inginkan dari sepeda motor, apa yang dia butuhkan. Ada banyak hal yang perlu kita pahami,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)