Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Rina Marlina, Atlet Para Bulu Tangkis Peringkat 1 Dunia yang Tinggalkan Bangku Sekoleh untuk Jadi ART

Romensy August , Jurnalis-Kamis, 14 September 2023 |11:02 WIB
Kisah Rina Marlina, Atlet Para Bulu Tangkis Peringkat 1 Dunia yang Tinggalkan Bangku Sekoleh untuk Jadi ART
Atlet para bulu tangkis andalan Indonesia, Rina Marlina. (Foto: Romensy August/MPI)
A
A
A

KISAH Rina Marlina, atlet para bulu tangkis peringka satu dunia yang tinggalkan bangku sekolah untuk jadi asisten rumah tangga (ART) akan dibahas Okezone di artikel ini. Rina adalah salah satu altet para bulu tangkis andalan Indonesia.

Rina Marlina pertama kali mengenai dunia bulu tangkis sebagai wasit di salah satu gor di Kelurahan Ciakal, Ciberem, Tasikmalaya. Kini atlet berusia 29 tahun itu justru menjadi atlet putri para bulutangkis nomor 1 dunia di kelas SH 6 di nomor single dan mix double.

Perjalanan Rina Marlina untuk bisa menjadi atlet para bulu tangkis peringkat satu dunia pun tidak mudah. Rina diketahui mengenal bulu tangkis sejak usia kelas 3 SD karena sering diminta oleh menjadi wasit di sebuah gor di dekat rumahnya, Rina mulai mengasah skill bulutangkisnya.

Rina pun bermain pada saat para member gor beristirahat setelah bermain. Rina meminjam peralatan member-member itu karena tidak memiliki biaya untuk membeli raket dan kelengkapan lainnya.

“Awalnya saya di kampung ada gor terus di situ, saya sering wasitin buat uang jajan. Kan lumayan, dibayarnya 2 ribu sekali main. Orang lagi berhenti saa nyobain itu,” ungkapnya saat diwawancarai, dikutip Kamis (14/9/2023).

Saat pulang ke rumah, Rina melanjutkan latihan bulu tangkisnya menggunakan raket dari kaleng cat bekas atau piring bekas. Mulai dari situ, ia kemudian bermimpi bisa bermain bulu tangkis di hadapan orang banyak.

Rina Marlina

Berlatih sejak usia dini, Rina tak langsung masuk dalam jalur atlet bulutangkis saat dirinya berusia remaja. Ia lebih menyibukkan dirinya untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) selama 3 tahun dan sempat menjadi tukang ojek. Bangku sekolah pun ia pinggirkan agar pundi-pundi uang cukup untuk hidup.

“Alhamdulillah seiring berjalannya waktu saya nabung mamah nabung dan akhirnya dibeliin raket dan gabunglah sama ibu-ibu. Dari kampung ke kampung,” sambung Rina Marlina.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement