ONS Jabeur menggambarkan kekalahan ketiganya di final Grand Slam sebagai yang “paling menyakitkan” dalam kariernya. Petenis peringkat enam dunia Jabeur itu dikalahkan 6-4, 6-4 oleh petenis Ceko Marketa Vondrousova, Sabtu (15/7/2023).
Rasa sakit itu melengkapi kekalahannya satu tahun lalu di final Wimbledon dari Elena Rybakina dan juga kekalahan di US Open. Di US Open ia kalah dari Iga Swiatek.
Petenis berusia 28 tahun itu menjadi perempuan kedelapan yang kalah dalam tiga final Grand Slam pertamanya.
Namun, dia merasa terhibur karena mengetahui bahwa sejumlah legenda tenis, di antaranya Chris Evert, Kim Clijsters dan Simona Halep juga mengalami nasib yang sama sebelum merebut gelar Grand Slam.
BACA JUGA:
“Akan sulit untuk berbicara. Saya akan terlihat jelek di foto jadi itu tidak akan membantu,” kata Jabeur dikutip dari Antara, Minggu (16/7/2023).
Dengan hasil ini, ia pun gagal menjadi petenis putri asal Arab atau Afrika pertama yang memenangi gelar tunggal Grand Slam. “Saya pikir ini adalah kekalahan yang paling menyakitkan dalam karier saya.”
“Saya berjanji akan kembali suatu hari nanti dan memenangi turnamen ini.”
Ons Jabeur berharap memiliki kisah yang sama dengan mantan petenis nomor satu dunia Clijsters. Ia sempat kalah di final French Open 2001 dan 2003, perebutan gelar US Open pada 2003, dan final Australian Open pada 2004.