Di antaranya, ada Pol Espargaro, Enea Bastianini, Miguel Oliveira, Marc Marquez, Luca Marini, Jorge Martin, Joan Mir, Raul Fernandez, Alex Rins, Francesco Bagnaia, Aleix Espargaro, dan Fabio Quartararo. Tak heran, Wilco Zeeelenberg menyebut format balapan MotoGP 2023 membuat pembalap mengambil risiko lebih banyak sejak FP1 hingga sering mengalami kecelakaan.
"Saat ini, para pembalap MotoGP harus bekerja keras sepanjang akhir pekan dan mengambil risiko lebih banyak. FP1 pada Jumat pagi seharusnya menjadi sesi latihan bebas biasa, bukan untuk memutuskan lolos ke Q2. Kita lihat di delapan balapan, sudah banyak pembalap jatuh dan cedera," kata Zeeelenberg, mengutip dari Speed Week.
"Kita lihat di MotoGP Jerman, di hari Jumat saja sudah ada perangkat motor bernilai hingga 1 juta euro yang hancur," tambah Zeeelenberg.
Sementara itu, tim-tim balap yang setuju format balapan diubah meminta Dorna Sports meniru cara Formula One (F1) yang hanya menerapkan sprint race sebanyak enam kali dalam satu musim. Namun, perubahan format akan membutuhkan kebulatan suara di antara 11 tim balap MotoGP 2023.
Di sisi lain, Ducati Corse justru menentang perubahan tersebut. Alasannya, karena Italia memiliki delapan motor di lapangan dan memiliki cukup pengendara untuk mencoba suku cadang baru.
(Djanti Virantika)