Saat ia mulai serius memilih bulu tangkis di sejak usia 10 tahun, Rahmat sendiri sempat hijrah ke Tangerang demi mengembangkan kariernya. Lalu pada 2017 ia masuk ke klub PB Djarum hingga akhirnya dipanggil ke Pelatnas PBSI usai menjuarai Kejuaraan Nasional 2019 bersama Rayhan.
"Jadi saya benar-benar fokus bulutangkis itu 2013. Lalu masuk PB Djarum 2017. Trus 2019 saya juara Kejurnas di Palembang baru masuk Pelatnas 2020 sama Rayhan," sambung Rahmat.
Orangtua Rahmat yang bernama Suaib dan Saleha ini memang memiliki andil besar dalam karier Rahmat di bulu tangkis. Salah satu momen pengorbanan kedua orangtuanya yang tak terlupakan adalah rela mengeluarkan biaya berkali lipat hanya untuk menemaninya pertandingan.
"Pengorbanan paling besar dari orangtua. Dulu saya kan masih biaya sendiri ya. Dulu ke mana-mana orangtua masih ikut kalau saya tanding jadi kita bisa bayar dua kali lipat, saya mama saya, pertandingan sebulan bisa tiga kali. Itu bisa ngeluarin duit banyak buat ikut pertandingan," imbuh Rahmat.
Pemain kelahiran Batam 17 Juni 2003 tersebut merupakan binaan dari klub PB Djarum. Sebelum ditunjuk menjadi pasangan Kevin, Rahmat memiliki partner tetap yakni Muhammad Rayhan Nur Fadilah berperingkat 59 dunia.
Selain bersama Rayhan, Rahmat juga sempat berpasangan sementara dengan Pramudya Kusumawardana di Indonesia International Challenge dan Indonesia Masters Super 100 di Malang. Bahkan di dua turnamen tersebut, ia bersama Pramudya keluar menjadi juara.
(Rivan Nasri Rachman)