JAKARTA - Proliga akan membawa hal baru di musim 2023. Hal baru itu adalah penggunaan teknologi video Challenge yang diharapkan membuat kompetisi Proliga 2023 semakin adil karena bisa meminimalisir kesalahan.
Seperti diketahui, kompetisi bola voli Proliga 2023 akan digelar di delapan kota besar pada 5 Januari hingga 19 Maret 2023. Pertandingan akan dimulai di GOR Jalak Harupat Bandung, hingga berakhir di Yogyakarta.

Direktur Proliga, Hanny S. Surkatty mengatakan senang bisa memperkenalkan teknologi ini. Akan tetapi, teknologi pendukung keadilan pertandingan ini baru mulai diterapkan di babak Final Four dan Grand Final.
"Ini baru pertama kali di Indonesia satu kompetisi pakai video challenge. Jadi, kalau bola ada VAR, kita ada video challenge," ujar Hanny dalam konferensi pers Proliga 2023 di Jakarta, Sabtu (31/12/2022).
"Untuk babak penyisihan belum menggunakan video challenge. Kita baru mulai pada (babak) final four dan grand final," sambungnya.
Lebih lanjut, Hanny mengatakan Video Challenge ini merupakan terobosan yang juga didukung oleh Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) untuk meminimalisir kekeliruan keputusan wasit. Namun, keputusan mutlak tetap ada di tangan wasit.

"Nah video challenge ini merupakan terobosan dari FIVB bagaimana untuk meminimalisir kesalahan," katanya.
"Nanti setiap tim ada yang meragukan keputusan dari wasit atau ada split decision jadi bisa minta Video Challenge. Jadi dari video itu akan kelihatan kejadian yang sebenarnya. Dan diputuskan oleh wasit pertama, keputusan tetap di wasit pertama dengan bukti video ini," tandas Hanny.
(Rivan Nasri Rachman)