"Proliga ini sudah dibilang 5-6 tahun tidak digelar di Jakarta. Kenapa? Karena pertama saya yakin peminatnya banyak. Pasti akan membludak, tapi kondisi tempatnya yang tidak memungkinkan," kata Hanny dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (30/12/2022).
"Setiap di daerah kayak Jogja Bandung dan lain-lain, itu yang namanya untuk olahraga gornya fasilitas dikasih harganya sangat bagus, memadai untuk tuan rumah ada profit. Tapi di Jakarta, harganya sangat mahal, kapasitas sedikit dan itu menyebabkan yang jadi penyelenggara akan rugi," sambungnya.
Lebih lanjut, Hanny mengatakan gelanggang olahraga yang ada di Jakarta kebanyakan tidak memprioritaskan fungsi aslinya. Maka dari itu, Proliga tidak memilih Jakarta sebagai tuan rumah.
"Di Jakarta tambah bagus gornya, tapi olahraganya tak diprioritaskan. Jadi segi komersialnya aja. Padahal kan bisa disubsidikan (antara komersil dan olahraga)," lanjut Hanny.
"Kalau di jakarta kalau bukan perusahaan besar yg membiayai itu sulit. Jadi (saran saya) sebaiknya dibikin subsidi silang dengan komersil tinggi, sedangkan (biaya untuk) olahraganya kecil," tutup Hanny.
(Reinaldy Darius)